Selasa, 29 Maret 2022

MEKANIKA TEKNIK KD 3.3 DAN KD 4.3

KD 3.3 Memahami macam-macam gaya dalam struktur bangunan

KD 4.3 Menyajikan macam-macam gaya dalam struktur bangunan

1.     Macam – macam Gaya dalam Struktur Bangunan

 

Aksi gaya eksternal pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal yaitu:

-          Gaya Tarik adalah gaya yang sifatnya cenderung menarik elemen hingga putus.

-          Gaya Tekan adalah gaya yang menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen.

-       Gaya Lentur adalah gaya yang berhubungan dengan melenturnya elemen.  Yang menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang.

-    Gaya Geser adalah gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya yang berlawanan arah sehingga menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian didekatnya.

-          Torsi adalah puntir. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang mengalami torsi.

-        Tegangan Tumpu adalah tegangan yang terjadi pada tumpuan. Tegangan tersebut mempunyai arah tegak lurus dengan permukaan elemen.


Gambar 3.1. Arah dari Beban Aksial dan Beban Transversal



Gambar 3.2. Jenis – jenis Keruntuhan dan Pencegahannya


1.     Kestabilan Struktur

 

Semua struktur akan mengalami deformasi apabila mengalami pembebanan. Maka kestabilan struktur diperlukan untuk menjamin kestabilan bangunan.

Pada struktur yang stabil, deformasi yang terjadi umumnya kecil. dan gaya internal yang timbul dalam struktur mempunyai kecenderungan mengembalikan bentuk struktur ke bentuk semula apabila beban dihilangkan.

Pada struktur yang tidak stabil, deformasi bertambah selama dibebani dan sistem tidak memberikan gaya internal untuk mengembalikan bentuk struktur ke bentuk semula.



Gambar 4.1. Analisa Kestabilan Struktur




MEKANIKA TEKNIK KD 3.2 dan KD 4.2

KD 3.2 Memahami faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain dan pembebanan

KD 4.2 Menyajikan faktor yang mempengaruhi struktur bangunan berdasarkan kriteria desain dan pembebanan


1.      Faktor – faktor yang mempengaruhi Struktur


Bagan 1.Faktor – faktor yang mempengaruhi struktur


2. Kriteria  Desain Struktur 

a.     Kemampuan  Layan ( Serviceability )

Maksudnya Struktur harus mampu memikul beban rancangan. Kemampuan layan meliputi : 1. Pemilihan dimensi dan bentuk struktur, 

2. Kekakuan yang dapat mengontrol deformasi akibat beban. Deformasi merupakan perubahan bentuk bagian struktur yang akan tampak jelas  oleh pandangan mata, 

3. Deformasi akibat gerakan pada struktur.

b.      Efisiensi

Mendesain dan menyelesaikan  struktur dengan waktu yang cepat dan tepat.

c.       Konstruksi

Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit.

d.      Ekonomis

Mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis.

e.       Unsur Tambahan


3. Pembebanan pada Struktur

Diagram pada Bagan 2.2. menunjukan diagram beban-beban yang harus diperhatikan serta menunjukkan cara untuk menentukan karateristiknya


Bagan 2Diagram Pembebanan


Hal penting yang mendasar adalah pemisahan antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis.

Ø  Gaya statis adalah gaya yang bekerja secara terus-menerus pada struktur. Deformasi ini akan mencapai puncaknya apabila gaya statis maksimum. Pada umumnya dibagi menjadi

-          Beban Mati adalah beban- beban yang bekerja secara vertikal ke bawah terhadap struktur dan mempunyai karateristik bangunan contoh berat sendiri

-          Beban Hidup adalah adalah beban- beban yang bisa ada atau tidak ada pada struktur untuk suatu waktu yang diberikan contoh beban manusia, Lantai dan Tangga dll

Ø  Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba / kadang-kadang pada struktur. Pada umumnya dibagi menjadi :

-          Beban Angin adalah beban- beban yang bekerja secara horizontal terhadap struktur.

-          Beban Gempa








                                                                                                                                                            sumber:   E- Book Teknik Struktur Bangunan Jilid 2






Senin, 28 Maret 2022

MEKANIKA TEKNIK KD 3.1 dan KD 4.1

KD 3.1 Memahami Elemen-Elemen Struktur.   

KD 4.1 Menyajikan elemen-elemen struktur                                     


BAB I        STRUKTUR BANGUNAN

 

 

1.     Elemen-elemen Sistem Struktur Bangunan

1.1. Pengertian

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan diatas tanah.

Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan.

            Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemen-elemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan.

 1.2.Sejarah Perkembangan Sistem Struktur

Secara singkat sejarah teknik struktur dapat dijelaskan melalui perubahan-perubahan sistem struktur dari penggunaan desain coba-coba yang digunakan oleh Mesir dan Yunani kuno hingga sistem struktur canggih yang digunakan saat ini.

            Keberhasilan terbesar para ahli teknik Mesir adalah digunakannya batu-batu yang berasal dari sepanjang sungai Nil untuk membangun kuil dan piramid. Dengan sistem post-and-lintel yaitu balok batu masif bertumpu pada kolom batu yang relatif tebal, memiliki kapasitas terbatas untuk menahan beban beban horisontal atau beban eksentris vertikal, bangunan-bangunan menjadi relatif rendah.

Untuk stabilitas kolom harus dibuat tebal, dengan pertimbangan bahwa kolom ramping akan lebih mudah roboh dibandingkan dengan kolom tebal. 

Gambar 1.1. Struktur Post and lintel Bangunan Batu di Mesir



a.     Yunani

Yunani, lebih tertarik dengan kolom batu dengan penampilan yang lebih halus (Gambar 1.2), menggunakan tipe yang sama dengan post-and-lintel sistem pada bangunan Parthenon.

Gambar 1.2 Bangunan Parthenon     


 
Gambar 1.3. Colloseum

Hingga awal abad 20-an, lama setelah konstruksi post-and-lintel digantikan oleh baja dan rangka beton, para arsitek melanjutkan dengan menutup fasad kuil Yunani klasik pada bagian penerima bangunan-bangunan.

Sebagai pembangun berbakat, para teknisi Roma menggunakan struktur lengkung secara luas, seperti yang sering ditemui dalam deret-deret bentuk bertingkat pada stadion (colloseum)(Gambar 1.3) , terowongan air, dan jembatan seperti gambar disamping.

Orang-orang Roma mengembangkan metode pembentukan pelingkup ruangan interior dengan kubah batu, seperti terlihat pada Pantheon yang ada di Roma. Selama periode Gothic banyak bangunan-bangunan katedral megah seperti Chartres dan Notre Dame, bentuk lengkung diperhalus dengan hiasan-hiasan yang banyak dan berlebihan, bentuk-bentuk yang ada menjadi semakin lebar .

Elemen-elemen batu yang melengkung atau disebut flying buttresses (Gambar 1.4), yang digunakan bersama dengan tiang-tiang penyangga dari kolom batu yang tebal atau dinding yang menyalurkan gaya dari kubah atap ke tanah.

Di Eropa pada pertengahan abad ke-18 memulai produksi besi tuang sebagai bahan komersial. Bahan ini memungkinkan ahli teknik untuk mendesain bangunan dengan sederhana tetapi dengan balok-balok yang kuat, kolom-kolom dengan penampang yang lebih solid. Hal ini memungkinkan desain struktur yang ringan dengan bentang yang lebih panjang dan bukaan-bukaan yang lebih lebar.

Pada akhir abad ke-19, Eifel, seorang ahli teknik perancis yang banyak membangun jembatan baja bentang panjang mengembangkan inovasi-nya untuk Menara Eifel (Gambar 1.5.), yang dikenal sebagai simbol kota Paris.

Gambar 1.4. Flying buttresses


Gambar 1.5. Menara Eiffel

1.3.  Klasifikasi Struktur 

       Tabel 1. Kalsifikasi Struktur

Klasifikasi Struktur

 

Pengertian

1

Berdasarkan Geometri atau Bentuk Dasarnya

a

Elemen Garis /elemen yg disusun dari elemen-elemen garis

 

klasifikasi elemen yang panjang dan langsing dengan

potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya.

Elemen garis dapat dibedakan atas garis lurus dan garis lengkung.

 

b

Elemen permukaan

 

klasifikasi elemen yang ketebalannya

lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen permukaan,

dapat berupa datar atau lengkung.

2

Berdasarkan Karateristik  Kekakuan Elemennya

 

a

Elemen Kaku

 

biasanya sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya akibat beban-beban.

Klasifikasi Struktur

 

Pengertian

 

 

b

Elemen Tidak Kaku/ Fleksibel

 

misalnya kabel yang cenderung

berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan.

Bentuk struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan pembebanannya. Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan

fisiknya meskipun bentuknya berubah-ubah.

 

3

Berdasarkan susunan Elemen

 

a

Sistem satu arah

 

dengan mekanisme transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ke tanah merupakan aksi satu arah saja.

 

b

Sistem dua arah

 

dengan dua elemen bersilangan yang terletak di atas dua titik tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang sama. Suatu pelat bujur sangkar datar yang kaku dan terletak di atas tumpuan pada tepi-tepinya

 

4

Berdasarkan Material pembentuknya

 

a

Kayu

 

b

Baja

 

c

Beton, dll.

 



1.4. Elemen-elemen Utama Struktur

 

Elemen-elemen struktur utama seperti pada Gambar 1.6, dikelompokan menjadi tiga kelompok   utama, yaitu:

  • Elemen kaku yang umum digunakan: balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat berkelengkungan tunggal dan cangkang.
  • Elemen tidak kaku atau fleksibel: kabel, membran atau bidang berpelengkung tunggal maupun ganda.
  • Elemen-elemen yang merupakan rangkaian dari elemen-elemen tunggal: rangka, rangka batang, kubah, dan jaring.

Gambar 1.6. Jenis-jenis Elemen Struktur

a.      Balok dan Kolom

Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja.


b.      Rangka

Struktur rangka secara sederhana sama dengan jenis balok-tiang (post-and-beam), tetapi dengan aksi struktural yang berbeda. Pada sistem rangka ini, balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur.

c.       Rangka Batang

Rangka batang (trusses) adalah struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga. Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja.

d.      Pelengkung

Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik.


e.      Dinding dan Plat

Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dalam arah vertikal maupun beban lateral seperti beban angin maupun gempa.

Struktur pelat datar digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat dapat terbuat dari beton bertulang ataupun baja.


f.      Kabel

Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuk struktur kabel tergantung dari dasar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya, berbentuk lurus saja disebut tie-rod.


g.       Membran, Tenda dan Jaring

Membranadalahlembaran tipis dan fleksibel. Tendabiasanyadibentuk dari permukaan membran. Jaring adalah permukaan tiga dimensi yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang.


sumber:  ( E- Book Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 hal 115 - 124 )


Tugas 1

1. Jelaskan Definisi dari struktur bangunan?
2. Sebutkan minimal 3 struktur utama dari sebuah bangunan gedung!
3. Sebutkan klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan beserta contohnya!
4. Sebutkan contoh elemen-elemen tidak kaku!
5. Sebutkan struktur utama yang termasuk dalam elemen permukaan!