C. Lingkup Materi: RAB
C.1. Pengetahuan dan Pemahaman: jenis Bahan Konstruksi Pada Pengecoran Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Ada bermacam-macam jenis beton antara lain :
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
3. Beton non pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer impregnated concrete,beton kinerja tinggi, dll.
Persyaratan uji Beton:
- Tes Tekan Beton, Pada saat pelaksanaan pengecoran
pondasi, balok, plat dan kolom harus dibuatkan silinder dengan ukuran dan
jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang dimuat dalam (SNI03 – 2847 Tahun
2002), dan dilakukan pengetesan di Laboratorium konstruksi beton.
Adukan beton dengan perbandingan 1 pc : 3 ps :
5 kr digunakan untuk beton tidak bertulang seperti : rabat beton dan lantai
kerja, sedangkan adukan beton dengan campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipakai untuk
kolom praktis, balok latai, ring balk atau beton yang bukan struktur.
Bahan untuk adukan beton :
Bahan untuk adukan beton :
Semen :
Agregat Beton :
Air :
Besi Beton :
Kayu untuk cetakan beton :
Pelaksanaan Pekerjaan Beton :
Pekerjaan Bekisting :
Pekerjaan Baja Tulangan :
menentukan: • Bobot Pelaksanaan Proyek Konstruksi
• Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Beton
Rumus Bobot Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Bobot Pekerjaan = (harga pekerjaan/harga total proyek) x 100%
Bobot Prestasi Pekerjaan = (harga yang sudah dikerjakan/harga total proyek) x 100%
Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Beton
Rumus yang dipakai untuk mencari persentase bobot ( % ) adalah :
Bobot ( % ) =Jumlah harga Satuan (per item pekerjaan) dibagi total seluruh item pekerjaan sebelum PPn di kali 100 %.
Salah satu contoh yaitu item pekerjaan : Divisi 2. Drainase
2.1 Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air -----> Rp. 17.369.125,00
Nilai Jumlah harga Satuan di dapat dari perkalian yaitu Volume dikali harga satuan.
Dari contoh ini Volume item pekerjaan Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air adalah 245,50 M3.
Nilai harga satuan adalah Rp. 70.750.
Jadi : 245,50 M3 x Rp. 70.750 = Rp. 17.369.125,00
Lihat pada sreenshot dibawah ini.
Bobot ( % ) =Jumlah harga Satuan (per item pekerjaan) dibagi total seluruh item pekerjaan sebelum PPn di kali 100 %.
Salah satu contoh yaitu item pekerjaan : Divisi 2. Drainase
2.1 Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air -----> Rp. 17.369.125,00
Nilai Jumlah harga Satuan di dapat dari perkalian yaitu Volume dikali harga satuan.
Dari contoh ini Volume item pekerjaan Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air adalah 245,50 M3.
Nilai harga satuan adalah Rp. 70.750.
Jadi : 245,50 M3 x Rp. 70.750 = Rp. 17.369.125,00
Lihat pada sreenshot dibawah ini.
Sekarang tinggal mencari Bobot ( % ) sesuai Rumus diatas dengan item pekerjaan :
2.1 Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air -----> Rp. 17.369.125,00
Total seluruh item pekerjaan sebelum PPn -----> Rp. 2.751.709.401,16
Jadi :
Rp. 17.369.125,00
------------------------------ x 100
Rp. 2.751.709.401,16
= 0,631 %
Lihat pada sreenshot dibawah ini.
Setelah didapat Bobot ( % ) per item pekerjaan, selanjutnya jumlahkan seluruh Bobot (%) per item pekerjaan, maka hasil Bobot (%) adalah 100 %.
2.1 Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air -----> Rp. 17.369.125,00
Total seluruh item pekerjaan sebelum PPn -----> Rp. 2.751.709.401,16
Jadi :
Rp. 17.369.125,00
------------------------------ x 100
Rp. 2.751.709.401,16
= 0,631 %
Lihat pada sreenshot dibawah ini.
C.3. Penalaran dan Logika:
menganalisis: • volume pekerjaan bekisting
• volume pekerjaan beton
• volume pondasi dan jumlah bahan yang dibutuhkan
• jumlah tenaga kerja konstruksi
• volume pekerjaan bekisting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar