Minggu, 22 September 2019

Pengelolan Bisnis Konstruksi dan Property: Bentuk-Bentuk Kontrak Konstruksi






















Instrument 3

A. Cari arti dari:
1. Fist timer/inexperience client
2. Expert
3. Developer
4. Tailor-made contract
5. Bespoke contract
6. Contract of indemnity
7. Fixed price lump sum
8. Fixed price unit rate
9. Cashflow
10. Cost without fee
11. Cost plus fee
12. Mothly payment
13. Stage payment
14. Contractor's full prefinance
15. Overlapping


B. Jawablah!

1. Apa tujuan akhir dari pelaksanaan proyek konstruksi dari kacamata pemilik proyek?

2. Sebutkan jenis kontrak yang terlibat dalam industry konstruksi?

3. Sebutkan 9 pertimbangan-pertimbangan pemilik proyek dalam memilij bentuk konstrak konstruksi!

4. Gambarkan diagram bentuk bentuk kontrak konstruksi (N. Yasin)!

5. Sebutkan dan jelaskan 2 bentuk kontrak dilihat dari aspek perhitungan biaya !

6. Mengapa bentuk kontrak fixed price lump sering digunakan oleh pihak pemerintah maupun pemilik proyek swata?

7. Sebutkan dan jelaskan 3 bentuk kontrak ditinjau dari aspek perhitungan jasa!

8. Sebutkan dan jelaskan 3 bentuk kontrak ditinjau dari aspek cara pembayaran!

9. Sebutkan dan jelaskan 6 bentuk kontrak ditinjau dari aspek pembagian tugas!

10. Gambarkan bentuk kontrak konvensional/ tradisional, dan beri penjabarannya!

11. Gambarkan bentuk kontrak spesialis, dan beri penjabarannya!

12. Gambarkan bentuk kontrak design-build, dan beri penjabarannya!

13. Jelaskan bentuk kontrak EPC!

14. Jelaskan bentuk  kontarak BOT!

15. Jelaskan bentuk kontrak swakelola!

16. Apa yang dimaksud dengan kontrak tahun tunggal?

17. Apa yang dimaksud dengan kontrak tahun jamak?


Rabu, 11 September 2019

Senin, 09 September 2019

Mekanika Teknik: ANALISIS KONSTRUKSI STATIS TERTENTU


   BAB I         ANALISIS KONSTRUKSI STATIS  TERTENTU




1.     JENIS KONSTRUKSI


Ada dua jenis konstruksi yaitu konstruksi statis tertentu dan konstruksi statis tak tentu.  Dalam mencari gaya reaksi pada konstruksi statis tertentu dapat ditentukan dengan syarat-syarat keseimbangan yaitu 

SH=0, S V=0 dan S M=0

Dimana : 

SH = Jumlah Gaya yang bekerja Horizotal pada balok harus sama dengan 0.

            SV = Jumlah Gaya yang bekerja Vertikal pada balok harus sama dengan 0.

            SM = Jumlah Momen gaya bekerja pada balok harus sama dengan 0.
Untuk mempermudah dan mempercepat dalam mengetahuijenis konstruksi dalam sebuah bangunan dapat menggunakan persamaan :       


R  = B + 2

 Keterangan :
R = Jumlah reaksi yang akan ditentukan

B = Jumlah Batang

Dengan ketentuan Bila R > B + 2, berarti konstruksi statis tak tentu.

Contoh :

Gambar diatas merupakan konstruksi rol dan sendi terdapat tiga buah gaya yang harus ditentukan, sedang jumlah batang = 1. Menurut persamaan diatas maka,

R = B + 2 = 1 + 2 = 3

3 = 3 --------------= sama , Jadi Konstruksi diatas adalah Konstruksi Statis Tertentu. Sehingga untuk menentukan gaya reaksi dapat menggunakan persamaan syarat2 keseimbangan.



2.     Analisis Konstruksi Balok Sederhana (KBS)




            Konstruksi balok sederhana adalah konstruksi yang ditumpu pada dua titik tumpu yang masing-masing berupa sendi dan rol.Pada tumpuan, terjadi reaksi tumpuan yang diakibatkan adanya aksi. Reaksi tumpuan tersebut dihitung dengan prinsip keseimbangan gaya. Berikut beberapa reaksi tumpuan berdasarkan bebannya.


2.1.        Analisis KBS dengan beban terpusat




Untuk mencari beban terpusat pada tumpuan jepit, perlu diketahui bahwa balok terjepit sebelah bisa disebut juga dengan Balok Kantilever. Pada tumpuan jepit terdapat 3 gaya reaksi yang tidak diketahui besarnya. Gaya reaksi tersebut dapat ditentukan dengan syarat-syarat kesetimbangan yaitu H=0, V=0 dan M=0.

2.2 Analisis KBS dengan beban miring













     

Minggu, 01 September 2019

Gambar Teknik: Menggambar Konstruksi Ilmu Ukur Bidang dan Geometri

A. Menggambar Garis Tegak Lurus Terhadap Garis Lain





B. Membagi Garis
1. Membagi Garis menjadi dua bagian sama Panjang






2. Membagi Garis Menjadi Beberapa (n) bagian garis sama panjang



C. Memindahkan Sudut




D. Membagi Sudut menjadi dua bagian yang sama besar








E. Membuat Segi Banyak Beraturan


1. Menggambar Segi Lima Beraturan

Ditentukan lingkaran dengan pusat M

  • Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
  • Buat busur yang sama dari titik A dan titik B. Perpotongan busur tersebut ditarik garis memotong lingkaran di titik C dan D serta melalui titik M
  • Kemudian buat busur yang sama pada titik M dan titik B. Perpotongan busur tersebut ditarik garis hingga memotong di titik E
  • Hubungkan garis dari titik E dan titik D
  • Lingkarkan dari titik E sepanjang ED ke arah MA hingga memotong di titik F
  • Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan
  • Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan
2. Menggambar Segi Enam Beraturan
Ditentukan lingkaran dengan pusat M
  • Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
  • Buat busur yang sama dari titik A dan titik B sepanjang AM = BM memotong lingkaran
  • Hubungkan titik potong yang terdapat pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi enam beraturan
3. Mengambar Segi Tujuh Beraturan
Ditentukan lingkaran dengan pusat M
  • Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
  • Buat busur yang sama dari titik B sepanjang BM memotong lingkaran di titik C dan D
  • Hubungkan titik potong C dan D memotong BM di titik E, maka CE merupakan sisi dari segi tujuh beraturan
  • Lingkarkan sisi CE pada keliling lingkaran sehingga tergambarlah segi tujuh beraturan

4. Menggambar Segi Delapan Beraturan
Ditentukan lingkaran dengan pusat M
  • Tarik garis tengah melalui titik M memotong lingkaran di titik A dan titik B
  • Buat busur yang sama dari titik A dan titik B dan tarik perpotongan busur sehingga memotong lingkaran di titik C dan D dan melalui titik M
  • Bagilah busur AD dan BD sama besar, kemudian tarik garis hingga memotong lingkaran
  • Hubungkan ke delapan titik potong pada lingkaran tersebut sehingga tergambarlah segi delapan beraturan

5. Segi Sembilan Beraturan
Ditentukan lingkaran
  • Buat lingkaran
  • Tarik garis tengah AB dan bagilah AB menjadi 9 bagian sama panjang
  • Tarik garis CD tegak lurus garis AB di tengah-tengah AB
  • Perpanjang garis AB dan CD berturut-turut dengan BE dan DF = 1/9 AB
  • Hubungkan DF hingga memotong lingkaran, maka garis dari titik potong lingkaran ke titik 3 merupakan sisi segi sembilan beraturan dan ukuran pada keliling lingkara




6. Segi Sepuluh Beraturan
Ditentukan lingkaran dengan pusat M
  • Tarik garis tengah melalui titik M arah mendatar sehingga memotong lingkaran
  • Buat garis tengah melalui titik M arah tegak sehingga memotong lingkaran
  • Buat busur yang sama dari titik M dan titik Q, perpotongan busur tersebut ditarik memotong garis MQ di titik L dan D
  • Lingkarkan dari titik L sepanjang LD ke arah MP hingga memotong di titik F
  • Garis DF merupakan sisi dari segi lima beraturan, sedangkan MF merupakan sisi segi sepuluh
  • Dan seterusnya lingkarkan sisi tersebut pada keliling lingkaran akan membentuk segi lima beraturan dan juga segi sepuluh beraturan






Sumber:
Menggambar Bentuk Bidang, Teknik Gambar Bangunan SMK
Buku Sekolah Elektronik, Departemen Pendidikan Nasional
ilhambae59.blogspot.com

Senin, 19 Agustus 2019

Mekanika Teknik : Menguraikan Gaya dan Hukum Newton III


              Gaya yang sering terjadi dalam struktur adalah
1.     Gaya Normal
adalah Gaya yang garis kerjanya sejajar dengan arah serat/sumbu batang
2.     Gaya Lintang
Gaya lintang dapan disebut juga gaya tekan adalah gaya yang bekerja tegak lurus dengan sumbu batang/serat batang. Ditinjau dari arah terhadap tampang batang, gaya lintang dapat berupa gaya lintang positif (+) dan gaya lintang negatif (-).
3.     Momen gaya
adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen gaya tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Dengan begitu besaran momen merupakan perkalian antara gaya (tegak lurus) dengan lengan momen (jarak tumpuan ke gaya).
Berdasarkan arah putaran, untuk momen ada perjanjian :
}  Apabila putarannya searah jarum jam maka di sebut momen positif (+).
}  Apabila putarannya berlawanan jarum jam maka di sebut momen negatif (-).

a.      Menguraikan Gaya

Artinya mencari komponen – komponen gaya. Ada 2 macam cara :
-          Cara Grafis
-          Cara Analitis
Sebuah gaya diuraikan menjadi 2 komponen gaya menurut arah sumbu x dan y
                       






Contoh 1

Diket     : Gaya P = 10 kg, titik tangkap 0 dan membentuk sudut 60°
Ditanya : Komponen P menurut arah sumbu x dan y, dengan Cara grafis dan analitis








HUKUM NEWTON III




}  Hukum Newton III menyatakan bahwa Aksi (A) suatu gaya akan sama dengan Reaksi (-R) yang timbul. Dapat ditulis sebagai berikut :

A         = - R       atau

A+R    = 0

Ket :  A = aksi dan R = Reaksi

}  Suatu struktur dikatakan stabil jika resultan antara gaya aksi dan reaksi = 0. 

1.     Bentuk Struktur Utama dan Tumpuan








Gambar:  (a) Balok Konsol, (b) Balok dua tumpuan, (c) Rangka Batang, (d) Rangka Kaku, (e) Rangka 3 sendi


Tumpuan adalah tempat bersandarnya konstruksi dan tempat bekerjanya reaksi. Jenis konstruksi yang paling banyak dipakai/dijumpai dalam bangunan adalah tumpuan sendi, rol, dan jepit.

1)    Tumpuan sendi dapat menerima gaya

dari segala arah tetapi tidak mampu

menahan momen. Dengan demikian tumpuan

sendi mempunyai dua gaya reaksi.


 
2)    Tumpuan Rol hanya dapat menerima gaya

dalam arah tegak lurus Rol dan tidak mampu

menahan momen. Jadi tumpuan Rol hanya

mempunyai satu gaya reaksi yang

tegak lurus dengan Rol.






















 3) Tumpuan Jepit dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat menahan momen.







Tugas: 



1.      Gambarkan gaya P = 6 kg kearah kanan, dengan skala 1 cm = 2 kg!

2.      Apa yang dimaksud dengan besaran skalar?

3.      Diketahui : 2 buah gaya bertitik tangkap sama : P1 = 15 kg dan P2 = 10 kg
Ditanya : tentukan besar dari resultan gaya, dengan 
a. cara grafis (skala 2 kg = 1 cm) dan
b. analitis
jika :        
-          P1 & P2 searah                 - P1 &P2 membentuk sudut 30⁰
-          P1 &P2 berlawanan arah  - P1 &P2 membentuk sudut 45⁰
-          P1 &P2 tegak lurus
4. Diketahui : Gaya P = 220 kg, titik tangkap A dan membentuk sudut 30°    
Ditanya : Berapa besar komponen P menurut arah sumbu x dan y, dengan Cara grafis 
dan analitis
5. Ada gaya P = 25 ton pada sebuah bidang datar, dengan a = 60°
berapa besar Gaya tekan dan gaya normal pada bidang tersebut?
6. Diketahui : Gaya P = 30 ton, titik tangkap A dan membentuk sudut 135°    
Ditanya : Berapa besar komponen P menurut arah sumbu x dan y, dengan Cara grafis 
dan analitis
7.   Ada gaya P = 450 kg pada sebuah bidang datar, dengan a = 45°
berapa besar Gaya tekan dan gaya normal pada bidang tersebut
8.  Sebutkan macam2 tumpuan!