Selasa, 28 Juli 2020

Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti >>1.2. KONSEP BISNIS PROPERTI

Pertemuan 2

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami Konsep Bisnis Kontruksi dan Properti.
4.1 Mempresentasikan Konsep Bisnis Konstruksi dan Propert



B. KONSEP BISNIS PROPERTI


Pada dasarnya, bisnis properti merupakan bisnis yang sangat menjanjikan dan menguntungkan, terutama di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk, memungkinkan bisnis properti dibutuhkan. Adanya pertambahan penduduk mengakibatkan banyaknya permintaan kebutuhan rumah hunian atau perumahan. Hal ini dapat anda lihat dengan adanya banyak pembangunan apartemen dan perumahan, dan rumah susun (rusun). tahukah anda, apa yang dimaksud dengan bisnis properti?

1. Definisi Bisnis Properti
Kata "properti" juga berasal dari bahasa Inggris "property" yang berarti sesuatu yang dapat dimiliki seseorang. Di Indonesia, istilah properti identik dengan real estate, rumah, tanah, ruko, gedung atau gudang. Adapun menurut beberapa ahli, kata properti (real estate) didefinisikan sebagai berikut:

a. Definisi properti (real estate) menurut Thomsett and Thomsett, yaitu tanah dan semua peningkatan permanen diatasnya, termasuk bangunan-bangunan.

b. Definisi properti (real estate) menurut Tosh yaitu tanah dan seluruh pengembang diatasnya maupun pada tanah tersebut. Maksud pengembang diatasnya dapat berupa pembangunan jalan, tanah terbuka (misalnya pembukaan hutan) dan selokan. Jadi properti (real estate) dapat diartikan sebagai tanah dan semua pengembang lainnya yang melekat terhadap tanah tersebut, baik yang ada diatas maupun ditanah tersebut.

c. Definisi properti (real estate) menurut Wurtzebach, yaitu yang dapat berbentuk fisik tanah seperti struktur dan pengembangan lainnya yang melekat secara permanen.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis properti adalah jual beli properti yang hak miliknya bisa pindah tangan, yang meliputi pengelolaan investasi properti seperti penyewaan tempat tinggal, penyewaan tempat kantor, penyewaan tempat jualan, dan yang lainnya.

2. Aspek-Aspek Bisnis Properti
Seorang pebisnis harus memperhatikan beberapa aspek sebelum memasuki dunia bisnis, khususnya dalam bisnis properti. Aspek-aspek tersebut antara lain:

a. Aspek Pasar dan Pemasarannya
Aspek pasar dan pemasarannya merupakan aspek inti adanya bisnis properti karena permintaan pasar terhadap properti yang cenderung meningkat. Aspek pasar bisnis properti perlu dianalisis untuk mengetahuibesarnya permintaan konsumen terhadap properti

b. Aspek Analisis Teknik dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi merupakan aspek yang berkaitan dengan lokasi atau proyek yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis tehnologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan, serta membuat rencana produksi selama umur ekonomi proyek.

c. Aspek Organisasi
Aspek organisasi dan manajemen merupakan bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan cara pengelolaan telah ditentukan, selanjutnya disusun bentuk organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut.

d. Aspek Ekonomi dan Keuangan
Aspek ekonomi dan keuangan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, serta perhitungan kreteria investasi dan sebagainya.



3. Tujuan Bisnis Properti
Pada umumnya, terdapat beberapa tujuan orang melakukan tindakan bisnis properti, antara lain:
a. Mencari Keuntungan atau profit
b. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
c. Pertumbuhan perusahaan
d. Tanggung jawab sosial


4. Jenis-Jenis Bisnis Properti
Pada dasarnya, ada beberapa jenis bisnis properti, antara lain sebagai berikut:

a. Bisnis Tanah
Bisnis tanah merupakan bisnis yang paling menguntungkan dibandingkan dengan bisnis properti lainnya. Bisnis tanah menjadi komoditas yang menjanjikan untuk membangun rumah tinggal, baik secara peroranganatgau komuditas (seperti perumahan) Namun, saat ini banyak bsinis tanah hanya berupa menyediakan dibangun apa saja dan kapan saja.
b. Usaha Ruko
Ruko merupakan sejenis toko yang memiliki luas menengah dan tidak terlalu luas. Ruko dapat dijadikan sebagai tempat bisnis sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat bisnis sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat tinggal. Hal inilah yang menjadikan harg ruko lebih mahal dibandingkan dengan harga rumah
c. Penyewaan Properti
Penyewaan properti akan dilakukan oleh perusahaan kecil yang tidak memiliki modal banyak dan karyawan juga tidak terlalu banyak. Penyewaan properti dapat berbentuk penyewaan ruko atau perkantoran. Perusahaan kecil akan lebih memilih sewa ruko dibandingkan dengan membelinya. Hal tersebut karena untuk menekan biaya pengeluaran perusahaan tersebut.

d. Usaha Perhotelan dan Apartemen
Usaha Perhotelan dan apartemen membutuhkan modal yang sangat besar karena dalam pembuatannya membutuhkan bahan dan sumber daya manusia yang banyak pula. Sebelum membangun usaha ini harus diperhatikan pasar dan pemasaran usahanya.




Tugas 1.2

Apa Perbedaan dan Persamaan Bisnis Properti dengan Bisnis Konstruksi?
Uraikan pendapatmu dalam bentuk makalah.






Sumber Materi:
Buku Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti SMK/MAK
Kelas XI
Penerbit Bumi Aksara




Minggu, 26 Juli 2020

Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti >> 1.1. KONSEP BISNIS KONSTRUKSI

Pertemuan 1

Kompetensi Dasar:

3.1 Memahami Konsep Bisnis Kontruksi dan Properti.

4.1 Mempresentasikan Konsep Bisnis Konstruksi dan Properti



BISNIS KONSTRUKSI

A.   PENGERTIAN

Apakah Pengertian Jasa Konstruksi itu?
Pengertian "konstruksi" adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal.  Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang dirangkai menjadi satu unit bangunan, itulah sebabnya ada bidang/sub bidang yang dikenal sebagai klasifikasi.
Pada umumnya kegiatan konstruksi dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencana (team Leader) dan kemudian dilaksanakan oleh kontraktor konstruksi yang manajer proyek/kepala proyek.  Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pelaksanaan dilapangan dilakukan oleh mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.  Transfer perintah tersebut dilakukan oleh Pelaksana Lapangan.  Dalam pelaksanaan bangunan ini, juga diawasi oleh konsultan pengawas (Supervision Engineer).
Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu.  Hal ini terkait dengan metode penentuan besarnya biaya yang diperlukan, rancang bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pelaksanaan konstruksi.  Sebuah jadual perencanaan yang baik, akan menentukan suksesnya sebuah bangunan yang terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan, ketersediaan material, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen tender, dan lain sebagainya.
Menurut Undang-undang tentang Jasa konstruksi, "Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.  "Pekerjaan Konstruksi" adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

Dari pengertian dalam UUJK tersebut maka dalam masyarakat terbentuklah "USAHA JASA KONSTRUKSI", yaitu usaha tentang "jasa" aatau services di bidang perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi yang semuanya disebut "PENYEDIA JASA" yang dulu lebih dikenal dengan bowher atau owner".
Disisi lain muncul istilah "PENGGUNA JASA" yaitu yang memberikan pekerjaan yang bisa berbentuk orang perseorangan, badan usaha maupun instansi pemerintah.

Sehingga pengertian utuhnya dari Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan bangunan tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta kelestarian lingkungan hidup.


B.  BENTUK BISNIS KONSTRUKSI
Dari pengertian jasa konstruksi tersebut, maka bentuk fisik yang manakah yang digolongkan sebagai jasa konstruksi?
Bentuk fisik disini adalah bangunan konstruksi yang melekat dengan tanah seperti gedung, rumah, jalan, dermaga, bendungan, bendung dan lain sebagainya dan tidak suatu bangunan konstruksi yang berpindah-pindah ataupun tergantung di udara seperti konstruksi mobil, konstruksi kapal, konstruksi pesawat terbang dan lain-lain.  Sedangkan dalam UUJK disebut juga bahwa bentuk fisik lain ialah dokumen lelang, spesifikasi teknis dan dokumen lain yang digunakan untuk membangun konstruksi tersebut.

Setelah bentuk fisiknya diketahui maka jenis usaha apa saja yang tercakup dalam kegiatan usaha jasa konstruksi ?
Ada 3 (tiga) katagori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa konstruksi menurut UU No. 18 Tahun 1999, yaitu :
  1. perencana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa perencanaaan dalam konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana.
  2. pelaksana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi, yang umumnya disebut Kontraktor Konstruksi.
  3. pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa pengawasan baik sebagian atau keseluruhan pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lapangan  sampai dengan penyerahan akhir konstruksi, ini biasa disebut Konsultan Pengawas.
Dengan definisi diatas, maka istilah yang selama ini di kenal yaitu KONSULTAN dan KONTRAKTOR  sesungguhnya menjadi "tiga kategori" sebagaimana diuraikan diatas.
Bentuk usaha dari kegiatan konstruksi ini adalah Perseorangan dan Badan Usaha.  Bentuk usaha Perseorangan hanya untuk pekerjaan beresiko kecil, berteknologi sederhana dan berbiaya kecil.  Sedangkan bentuk usaha ber-Badan Usaha adalah untuk pekerjaan beresiko besar, berteknologi tinggi dan berbiaya besar.
Perusahaan jasa konstruksi yang diperbolehkan berusaha adalah :
  1. Perusahaan Badan Usaha Nasional berbadan hukum yang dibagi dalam :
a.  Perusahaan Nasional berbadan hukum seperti Perseroan terbatas (PT),
b.  Perusahaan bukan berbadan hukum seperti CV, Fa, Pb, Koperasi, dsb.
  1. Badan Usaha asing yang dipersamakan.



Sumber Materi:
Buku Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti SMK/MAK
Kelas XI
Penerbit Bumi Aksara





Minggu, 19 Juli 2020

Estimasi Biaya Konstruksi >> Memahami Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan

Kompetensi Dasar: 
3.1 Memahami jenis – jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 
4.1 Menyajikan unsur-unsur dan fungsi Pengelolaan pekerjaan konstruksi gesung, jalan dan jembatan



Materi Pelajaran: 
Pengertian Estimasi Biaya Konstruksi
Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi 
Unsur-unsur dan fungsi Pengelola Konstruksi


Pengertian Estimasi Biaya Konstruksi
Estimasi adalah perkiraan, penilaian atau pendapat. Dalam pembangunan, Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan biaya dari suatu bangunan dengan menggunakan analisa. Estimator adalah seseorang yang mengerjakan estimasi. 


  Sedangkan konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Atau dapat juga  konstruksi merupakan susunan (model, tata letak) suatu bangunan ( gedung, jalan dan jembatan).



Jadi untuk menghitung Estimasi Biaya Konstruksi, kalian harus memahami bagaimana proses pembangunan, apa saja pekerjaan yang ada dalam proses membangun. Serta siapa yang mengelola.

Nb: bangunan dalam setingkat SMK, adalah Bangunan Gedung, khususnya Rumah Tinggal, Jalan dan Jembatan





Pekerjaan awal konstruksi
a.Pekerjaan pengukuran dan pembersihan lapangan
b.Pemasangan bouplank
c.Pembuatan direksi keet, jalan kerja, pagar


Pekerjaan Struktur
a.Pekerjaan Pondasi
b.Pekerjaan Sloof
c.Pekerjaan Kolom
d.Pekerjaan Balok dan Ring Balok
e.Pekerjaan Pelat Lantai

Pekerjaan Arsitektural
a.Pekerjaan Dinding
b.Pekerjaan Plesteran
c.Pekerjaan Lantai
d.Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
e.Pekerjaan Plafond
f.Pekerjaan Pengecatan
g.Pekerjaan Sanitair
h.Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
i.Pekerjaan Atap
j.Pekerjaan Sarana Luar Bangunan



Unsur-unsur pengelolaan pekerjaan konstruksi 
Tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu disebut Manajemen Proyek. 
  Manajemen suatu proyek pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal.
A.Tahap-Tahap Manajemen Proyek
§Planning (perencanaan)
§Organizing (organisasi)
§Actuanting (Pelaksanaan Kegiatan)
§Controlling (Pengawasan)
§Coordinating (Koordinasi)
   Manajemen proyek yang baik dan didukung oleh kegiatan administrasi yang baik, akan dapat dengan mudah memonitor suatu kegiatan proyek di lapangan, mudah untuk memantau tingkat kemajuan proyek dan akan memudahkan dalam menentukan langkah2 yang harus diambil oleh pelaksana proyek 

B.Unsur-unsur pengelola proyek
   Secara garis besar yang terlibat dalam proyek adalah:
Pemilik (Owner)
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Kontraktor

Hubungan Kerja
Owner

Konsultan Perencana
Pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan.

Kontraktor
Organisasi yang melaksanakan pembangunan (penyedia jasa pelaksana konstruksi) 

Konsultan Pengawas
Organisasi/ perorangan yang bersifat disiplin yang bekerja untuk dan atas nama owner, dan
mampu bekerja sama dengan Konsultan perencana untuk hasil yang optimal.


Tugas 1
1.Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek?
2.Tuliskan unsur-unsur pengelola proyek!
3.Sebutkan tugas Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas!
4.Dalam organisasi kontraktor terdapat beberapa personil dalam mengerjakan konstruksi bangunan. Sebutkan personil/anggota serta jelaskan tugas masing-masing anggota!













Jumat, 17 Juli 2020

Mekanika Teknik: Memahami Elemen Struktur Bangunan

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami elemen-elemen struktur.
4.1 Menyajikan elemen-elemen struktur                                 


    BAB I        STRUKTUR BANGUNAN

 

1.     Elemen-elemen Sistem Struktur Bangunan


1.1.Pengertian

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan diatas tanah.
Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan.
            Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemen-elemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan.

1.2.Sejarah Perkembangan Sistem Struktur

Secara singkat sejarah teknik struktur dapat dijelaskan melalui perubahan-perubahan sistem struktur dari penggunaan desain coba-coba yang digunakan oleh Mesir dan Yunani kuno hingga sistem struktur canggih yang digunakan saat ini.
            Keberhasilan terbesar para ahli teknik Mesir adalah digunakannya batu-batu yang berasal dari sepanjang sungai Nil untuk membangun kuil dan piramid. Dengan sistem post-and-lintel yaitu balok batu masif bertumpu pada kolom batu yang relatif tebal, memiliki kapasitas terbatas untuk menahan beban beban horisontal atau beban eksentris vertikal, bangunan-bangunan menjadi relatif rendah.
Untuk stabilitas kolom harus dibuat tebal, dengan pertimbangan bahwa kolom ramping akan lebih mudah roboh dibandingkan dengan kolom tebal.
                                                    

           
Gambar 1.1. Struktur Post and lintel Bangunan Batu di Mesir
 



a.     Yunani

Yunani, lebih tertarik dengan kolom batu dengan penampilan yang lebih halus (Gambar 1.2.2), menggunakan tipe yang sama dengan post-and-lintel sistem pada bangunan Parthenon.



            
   





Gambar 1.2. Bangunan Parthenon                                                     Gambar 1.3. Colloseum

Hingga awal abad 20-an, lama setelah konstruksi post-and-lintel digantikan oleh baja dan rangka beton, para arsitek melanjutkan dengan menutup fasad kuil Yunani klasik pada bagian penerima bangunan-bangunan.
Sebagai pembangun berbakat, para teknisi Roma menggunakan struktur lengkung secara luas, seperti yang sering ditemui dalam deret-deret bentuk bertingkat pada stadion (colloseum)(Gambar 1.3) , terowongan air, dan jembatan seperti gambar disamping.
Orang-orang Roma mengembangkan metode pembentukan pelingkup ruangan interior dengan kubah batu, seperti terlihat pada Pantheon yang ada di Roma. Selama periode Gothic banyak bangunan-bangunan katedral megah seperti Chartres dan Notre Dame, bentuk lengkung diperhalus dengan hiasan-hiasan yang banyak dan berlebihan, bentuk-bentuk yang ada menjadi semakin lebar .
Elemen-elemen batu yang melengkung atau disebut flying buttresses (Gambar 1.4), yang digunakan bersama dengan tiang-tiang penyangga dari kolom batu yang tebal atau dinding yang menyalurkan gaya dari kubah atap ke tanah.
Di Eropa pada pertengahan abad ke-18 memulai produksi besi tuang sebagai bahan komersial. Bahan ini memungkinkan ahli teknik untuk mendesain bangunan dengan sederhana tetapi dengan balok-balok yang kuat, kolom-kolom dengan penampang yang lebih solid. Hal ini memungkinkan desain struktur yang ringan dengan bentang yang lebih panjang dan bukaan-bukaan yang lebih lebar.
Pada akhir abad ke-19, Eifel, seorang ahli teknik perancis yang banyak membangun jembatan baja bentang panjang mengembangkan inovasi-nya untuk Menara Eifel (Gambar 1.5.), yang dikenal sebagai simbol kota Paris.

 Gambar 1.4 flying buttresses 
Penampang sistem struktur pada bangunan katedral



            
                                                         Gambar 1.5. Menara Eiffel



1.3.  Klasifikasi Struktur


Untuk dapat memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur bangunan, maka pengetahuan tentang bagaimana kelompok-kelompok dalam struktur dibedakan, diurutkan, dan dinamakan secara sistematis sangat diperlukan. Pengetahuan tentang kriteria dan kemungkinan hubungan dari bentuk-bentuk menjadi dasar untuk mengklasifikasikan struktur bangunan. 

Metode umum yang sering digunakan adalah mengklasifikasikan elemen struktur dan sistemnya menurut bentuk dan sifat fisik dasar dari suatu konstruksi, seperti pada Gambar 1.6. 

Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya: 
• Elemen garis atau elemen yang disusun dari elemen-elemen garis, adalah klasifikasi elemen yang panjang dan langsing dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen garis dapat dibedakan atas garis lurus dan garis lengkung. 
• Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen permukaan, dapat berupa datar atau lengkung. Elemen permukaan lengkung bisa berupa lengkung tunggal ataupun lengkung ganda 

Klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuannya elemennya: 
• Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya akibat beban-beban. 
• Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang cenderung berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan. Bentuk struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan 1. lingkup pekerjaan dan peraturan bangunan 120 pembebanannya. Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun bentuknya berubah-ubah. 


Gambar 1.6 Klasifikasi elemen struktur
Sumber: Schodek, 1999




Berdasarkan susunan elemen, dibedakan menjadi 2 sistem seperti diilistrasikan pada Gambar 3.8: 
• Sistem satu arah, dengan mekanisme transfer beban dari struktur untuk menyalurkan ke tanah merupakan aksi satu arah saja. Sebuah balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalah contoh sistem satu arah. 
• Sistem dua arah, dengan dua elemen bersilangan yang terletak di atas dua titik tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang sama. Suatu pelat bujur sangkar datar yang kaku dan terletak di atas tumpuan pada tepi-tepinya  

Gambar 1.7. Klasifikasi struktur menurut mekanisme transfer beban 
Sumber: Schodek, 1999 


 




Berdasarkan material pembentuknya, dibedakan: 
• Struktur kayu 
• Struktur baja 
• Struktur beton, dll 


1.4.Elemen-elemen Utama Struktur


Elemen-elemen Utama Struktur Elemen-elemen struktur utama dikelompokan menjadi tiga kelompok utama, yaitu: 
• Elemen kaku yang umum digunakan: balok, kolom, pelengkung, pelat datar, pelat berkelengkungan tunggal dan cangkang. 
• Elemen tidak kaku atau fleksibel: kabel, membran atau bidang berpelengkung tunggal maupun ganda. 
• Elemen-elemen yang merupakan rangkaian dari elemen-elemen tunggal: rangka, rangka batang, kubah, dan jaring. 

   a.  Balok dan Kolom

Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja.


b.      Rangka

Struktur rangka secara sederhana sama dengan jenis balok-tiang (post-and-beam), tetapi dengan aksi struktural yang berbeda. Pada sistem rangka ini, balok maupun kolom akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur.


c.       Rangka Batang

Rangka batang (trusses) adalah struktur yang dibuat dengan menyusun elemen linier berbentuk batang-batang yang relatif pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga. Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan mengalami gaya tarik atau tekan saja.


d.      Pelengkung

Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik.


e.       Dinding dan Plat

Pelat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan. Suatu dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dalam arah vertikal maupun beban lateral seperti beban angin maupun gempa.
Struktur pelat datar digunakan secara horisontal dan memikul beban sebagai lentur dan meneruskannya ke tumpuan. Struktur pelat dapat terbuat dari beton bertulang ataupun baja.


f.        Kabel

Kabel adalah elemen struktur fleksibel. Bentuk struktur kabel tergantung dari dasar dan perilaku beban yang bekerja padanya. Struktur kabel yang ditarik pada kedua ujungnya, berbentuk lurus saja disebut tie-rod.


g.      Membran, Tenda dan Jaring

Membranadalahlembaran tipis dan fleksibel. Tendabiasanyadibentuk dari permukaan membran. Jaring adalah permukaan tiga dimensi yang terbuat dari
sekumpulan kabel lengkung yang melintang.





1.5.        Tugas 1

                                  1.       Jelaskan definisi dari struktur  bangunan?

                                  2.       Sebutkan minimal 3 struktur utama dari sebuah bangunan gedung!

                                  3.       Sebutkan klasifikasi struktur berdasarkan karakteristik kekakuan beserta contohnya!

                                  4.       Sebutkan  contoh elemen – elemen tidak kaku!

                                  5.       Sebutkan struktur utama yang termasuk dalam elemen permukaan!