Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami Konsep Bisnis Kontruksi dan Properti.
4.1 Mempresentasikan Konsep Bisnis Konstruksi dan Propert
B. KONSEP BISNIS PROPERTI
Pada dasarnya, bisnis properti merupakan bisnis yang sangat menjanjikan dan menguntungkan, terutama di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk, memungkinkan bisnis properti dibutuhkan. Adanya pertambahan penduduk mengakibatkan banyaknya permintaan kebutuhan rumah hunian atau perumahan. Hal ini dapat anda lihat dengan adanya banyak pembangunan apartemen dan perumahan, dan rumah susun (rusun). tahukah anda, apa yang dimaksud dengan bisnis properti?
Kata "properti" juga berasal dari bahasa Inggris "property" yang berarti sesuatu yang dapat dimiliki seseorang. Di Indonesia, istilah properti identik dengan real estate, rumah, tanah, ruko, gedung atau gudang. Adapun menurut beberapa ahli, kata properti (real estate) didefinisikan sebagai berikut:
a. Definisi properti (real estate) menurut Thomsett and Thomsett, yaitu tanah dan semua peningkatan permanen diatasnya, termasuk bangunan-bangunan.
b. Definisi properti (real estate) menurut Tosh yaitu tanah dan seluruh pengembang diatasnya maupun pada tanah tersebut. Maksud pengembang diatasnya dapat berupa pembangunan jalan, tanah terbuka (misalnya pembukaan hutan) dan selokan. Jadi properti (real estate) dapat diartikan sebagai tanah dan semua pengembang lainnya yang melekat terhadap tanah tersebut, baik yang ada diatas maupun ditanah tersebut.
c. Definisi properti (real estate) menurut Wurtzebach, yaitu yang dapat berbentuk fisik tanah seperti struktur dan pengembangan lainnya yang melekat secara permanen.
2. Aspek-Aspek Bisnis Properti
Seorang pebisnis harus memperhatikan beberapa aspek sebelum memasuki dunia bisnis, khususnya dalam bisnis properti. Aspek-aspek tersebut antara lain:
a. Aspek Pasar dan Pemasarannya
Aspek pasar dan pemasarannya merupakan aspek inti adanya bisnis properti karena permintaan pasar terhadap properti yang cenderung meningkat. Aspek pasar bisnis properti perlu dianalisis untuk mengetahuibesarnya permintaan konsumen terhadap properti
b. Aspek Analisis Teknik dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi merupakan aspek yang berkaitan dengan lokasi atau proyek yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis tehnologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan, serta membuat rencana produksi selama umur ekonomi proyek.
c. Aspek Organisasi
Aspek organisasi dan manajemen merupakan bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan cara pengelolaan telah ditentukan, selanjutnya disusun bentuk organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan kegiatan tersebut.
d. Aspek Ekonomi dan Keuangan
Aspek ekonomi dan keuangan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, serta perhitungan kreteria investasi dan sebagainya.
3. Tujuan Bisnis Properti
Pada umumnya, terdapat beberapa tujuan orang melakukan tindakan bisnis properti, antara lain:
a. Mencari Keuntungan atau profit
b. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
c. Pertumbuhan perusahaan
d. Tanggung jawab sosial
4. Jenis-Jenis Bisnis Properti
Pada dasarnya, ada beberapa jenis bisnis properti, antara lain sebagai berikut:
a. Bisnis Tanah
Bisnis tanah merupakan bisnis yang paling menguntungkan dibandingkan dengan bisnis properti lainnya. Bisnis tanah menjadi komoditas yang menjanjikan untuk membangun rumah tinggal, baik secara peroranganatgau komuditas (seperti perumahan) Namun, saat ini banyak bsinis tanah hanya berupa menyediakan dibangun apa saja dan kapan saja.
b. Usaha Ruko
Ruko merupakan sejenis toko yang memiliki luas menengah dan tidak terlalu luas. Ruko dapat dijadikan sebagai tempat bisnis sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat bisnis sekaligus dapat dijadikan sebagai tempat tinggal. Hal inilah yang menjadikan harg ruko lebih mahal dibandingkan dengan harga rumah
c. Penyewaan Properti
Penyewaan properti akan dilakukan oleh perusahaan kecil yang tidak memiliki modal banyak dan karyawan juga tidak terlalu banyak. Penyewaan properti dapat berbentuk penyewaan ruko atau perkantoran. Perusahaan kecil akan lebih memilih sewa ruko dibandingkan dengan membelinya. Hal tersebut karena untuk menekan biaya pengeluaran perusahaan tersebut.
Usaha Perhotelan dan apartemen membutuhkan modal yang sangat besar karena dalam pembuatannya membutuhkan bahan dan sumber daya manusia yang banyak pula. Sebelum membangun usaha ini harus diperhatikan pasar dan pemasaran usahanya.
Tugas 1.2
Apa Perbedaan dan Persamaan Bisnis Properti dengan Bisnis Konstruksi?
Uraikan pendapatmu dalam bentuk makalah.
Sumber Materi:
Buku Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti SMK/MAK
Kelas XI
Penerbit Bumi Aksara