Pertemuan 3
Kompetensi Dasar:
pelaporan sebagai operator komputer merangkap administrasi.
e. pekerjaan pondasi
a. pekerjaan pondasi
Pertemuan 6
Pada umumnya, tidak semua lokasi dapat dijadikan sebagai lokasi properti. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan nilai lahan pada masing-masing lokasi atau daerah. Coba anda perhatikan lokasi lahan yang dekat pusat keramaian lebih bernilai daripada lokasi lahan di pegunungan. Dengan demikian perlu diperhatikan beberapa kreteria yang dapat dijadikan sebagai lokasi bisnis properti. Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut ini.
1. Kreteria Lokasi Tempat Properti
Salah satu syarat yang utama untuk kesuksesan dalam menjalankan bisnis investasi properti adalah ketepatan dalam memilih lokasi properti. Berikut ini merupakan empat kreteria lokasi tempat properti:
a. Arus Masuk Lokasi Lebih Besar Daripada Arus Keluar
Kreteria pertama adalah melihat bagaimana keadaan arus pada lokasi yang dipilih. Pilihlah lokasi yang memiliki arus pergerakan manusia ke dalam lokasi lebih besar dibandingkan dengan arus pergerakan manusia keluar lokasi. Artinya secara demografi, lokasi tersebut masih menjadi tujuan arus manusia, secara otomatis akan menjadi arus barang. Dengan kata lain, arus tersebut mejadi salah pilihan tempat bagi banyak orang untuk menguntungkan hidupnya.
b. Lokasi Memiliki Akses Dengan Pusat Kota
Suatu lokasi yang memiliki akses dekat dengan pusat kota dapat memiliki peran terjadinya aktivitas perkantoran. Apabila lokasi yang dipilih mudah untuk mengakses ke pusat kota, maka akan mudah dipilih oleh konsumen.
c. Lokasi Berada Di Kawasan Pilihan
Lokasi yang berada di kawasan pilihan merupakan lokasi yang diinginkan oelh konsumen ataupun pihak investor. Lokasi tersebut biasanya ditempati masyarakat yang memiliki penghasilan menengah ke atas dan memiliki capital gain (keuntungan yang didapat dari berinvestasi) yang cukup besar.
d. Lokasi Sunrise Property
Lokasi sunrise property merupakan lokasi yang terletak pada kawasan baru dan berkembang. Kawasan ini memiliki potensi yang menjanjikan untuk berinvestasi properti. Salah satu ciri dari lokasi sunrise property adalah banyak dibangun infrastrukstur. Dengan demikian, lokasi tersebut dapat meningkatkan minat konsumen untuk meminta properti baru.
Gambar Contoh Lokasi sunrise property
Gambar Rencana pembangunan properti dekat pusat bisnis
Jenis-Jenis Lokasi Ideal yang sering dipilih oleh beberapa pembisnis properti:
1. Tanah.
Lokasi Bagus, jika
a) Dekat dengan jalan raya atau jalan tol.
b) Kontur dan komposisi tanah yang baik.
c) Peruntukkan kawasan hunian atau niaga.
d) Dekat dengan fasilitas sosial, seperti sekolah, pasar, rumah sakit, tempat ibadah dan taman bermain.
Pertimbangan Alternatifnya:
a) Memiliki prospek yang baik pada masa datang.
b) Lokasi yang relatif aman, tidak bising, tidak rawan tawuran, dan tidak rawan bencana.
2. Rumah.
Lokasi Bagus, jika:
a) Akses jalan dan transportasi memadai.
b) Peruntukkan kawasan hunian.
c) Terletak dalam kota.
d) Dekat dengan kawasan bisnis.
Pertimbangan Alternatifnya:
a) Lokasi yang relatif aman, tidak bising dan tidak rawan bencana.
3. Apartemen atau rumah susun
Lokasi Bagus, jika:
a) Dekat dengan perkantoran, universitas, atau pusat aktivitas usaha.
b) Peruntukkan kawasan hunian atau semi niaga
Pertimbangan Alternatifnya:
a) Lokasi yang sudah berkembang dengan sarana jalan yang memadai.
b) Memiliki areal parkir yang luas.
4. Komplek Perkantoran atau ruko
Lokasi Bagus, jika:
a) Dekat dengan kantor atau instansi pemerintah
b) Peruntukkan bagi kawasan niaga
Pertimbangan Alternatifnya:
a) Memiliki areal parkir yang luas.
5. Pusat Pembelanjaan, mall atau plaza
Lokasi Bagus, jika:
a) Dekat dengan area bisnis atau niaga serta permukiman pendudk,
b) Akses transportasi mudah.
c) Dekat dengan kompleks ruko, apartemen, sekolah, dan fasilitas sosial lainnya.
Pertimbangan Alternatifnya:
a) Lokasi yang padat penduduk dan memiliki daya beli tinggi.
Setelah melakukan pekerjaan awal konstruksi, tahap selanjutnya adalah tahap pekerjaan struktur. Pada pekerjaan ini, harus sudah fokus pada pembuatan konstruksi bangunan gedung inti yang akan dibuat. Berikut beberapa tahapan pekerjaan struktur:
Dalam proyek pembangunan gedung terdapat pekerjaan pondasi. Pada pembahasan ini, jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang. Tiang pancang (pile foundation) merupakan bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan atau mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi diatasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam (Hutami,2013)
Sebelum pemasangan tiang pancang (pemancangan) dilakukan, perlu dilakukan tes uji pembebanan (loading test). Jika tes uji beban tersebut sudah dilakukan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan maka dapat dilakukan pemancangan di lapangan. Tiang pancang yang banyak digunakan saat ini merupakan barang pabrikan sehingga sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan.
1). Melakukan pengukuran kembali dengan teodolit untuk mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.2). Setelah didapat titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Gambar 1.2 Cara pasang tiang pancang. (a) penempatan tiang pancang (b) pemukulan tiang pancang dan (c) lakukan pemukulan berulang hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.
3). Setelah dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya ( Centre line)4). Jika tiang pancang telah pas (centre) maka selanjutnya tiang oancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering (PDA test) masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.5). Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil test calendering (PDA test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Cara mengetahui taing pancang telah mencapai tanah keras, yaitu jika dipukul hammer akan membalik.6). Sisa tiang pancang yang muncul dipermukaan tanah dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat potong. Kemudian, besi dari tiang pancang yang muncul disambung ke balok sloof dan kolom.
Pengecoran sloof dapat dilakukan setelah pondasi pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya, pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan pondasi pelat setempat atau pondasi telapak. Pada awalnya, bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Kemudian dituangkan campuran beton. Campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton pondasi, misal mutu beton K-300. Perlu diingat, campuran beton tersebut telah dilakukan job mix design dan nilai slump test nya sesuai dengan spesifikasi teknis. dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Setelah pekerjaan sloof dilakukan, pekerjaan cor beton kolom dapat dilakukan. Berikut berbagai pekerjaan yang harus dilakukan saat cor beton kolom.
1. Pekerjaan PembesianFabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. misalnya besi yang digunakan yaitu besi diameter 19 sebagai tulangan utama dan besi diameter 10 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.2. Pembuatan bekistingBekisting dibuat dari multiplek 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.3. Melakukan kontrol kualitasBerikut dua kontrol kualitas yang dilakukan:a. Kontrol kualitas pertama, yaitu kontrol kualitas sebelum dilakukan pengecoran. Kontrolnya meliputi kontrol kualitas terhadapa posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, dan posisi penempatan water stop.b. Kontrol kualitas kedua, yaitu kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari concrete mixer truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama - sama dengan kontrol pengawas kemudian dibuatkan berita acara pengesahan kontrol kualitas.4. Kegiatan pengecoranPengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.5. Kegiatan CuringCuring (perawatan) dilakukan sehari (24jam) setelah pengecoran seleasi dilakukan. Caranya dengan dibasahi air dan dijaga atau dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.Gambar 1.5 Proses pelaksanaan pekerjaan cor kolom
Pelaksanaan pekerjaan cor beton balok dan ring balok sama halnya dengan pelaksanaan pekerjaan kolom. Namun, pada pekerjaan cor beton balok dan ring balok, pengerjaan bekistingnya perlu ditambah dengan kayu dolken (ubar). Kayu ini berfungsi sebagai steger atau penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiring dengan pelaksanaan pelat lantai. Tulangan yang digunakan, pada proyek ini yaitu besi diameter 16 sebagai tulangan utama dan besi diameter 8 sebagai sengkang (begel)
1). Pekerjaan pengukuran dan bekistingPemasangan bekisting plat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang sebelumnya ada pada lantai bawah. Tujuan pengukuran ini untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut, maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasikan pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (scaffolding). Proses pemasangan begesting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.2). Pekerjaan PembesianFaabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Stelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan pembesian pelat lantai. PAnjang penjangkaran dipasang 30 x diamter tilangan utama.3). Leveling Pengecoran pelat lantai.Supaya pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukkan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai dengan gambar desain.4) Pekerjaan kontrol kualitasKontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom.5). Pekerjaan instalasi listrikPekerjaan instalasi listrik menggunakan pipa conduit diatas besi tulangan bagian bawah. Dalam hal ini, kabel dimasukkan ke dalam pipa conduit. Adapun untuk sambungan kabek dapat menggunakan T DOS dan sebagainya, serta membungkusnya dengan isolator.6). Pengecoran BetonPengecoran dilakukan dengan ready mix truck yang dibantu dengan menggunakan concret pum. Dalam hal ini kabel dimasukkan ke dalam pipa conduit. Pengecoran dilakukan sekaligus dengan balok dan plat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran, dapat digunakan concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya, finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.7). Pekerjaan curing (perawatan)Sama halnya dengan pekerjaan kolom, curing dilakukan sehari stelah dilakukan pengecoran.Gambar 1.7 Pekerjaan cor pelat lantai
Setelah melakukan pekerjaan struktur, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan arsitektural. Pekerjaan arsitektural dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut:
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu direndam didalam air sebentar. Adapun peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding, yaitu waterpass, sekop, ember, benang, sipatan, pacul, dan cetok.Proses pengerjaan dinding bata:1) membuat adukan spesi sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.2) Melakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata3) membuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang4) bata yang akan dipasang harus tegak, datar, dan siku5) Sebelum dipasang batu bata, basahi batu bata tersebut terlebih dahulu6) Batu bata disatukan dengan menggunakan adukan spesi yang sudah disiapkan.7) Melakukan pengukuran oleh surveyor dengan menggunakan waterpass. tujuannya untuk mengontrol pemasangan batu bata agar lurus dan tegak.Gambar 1.8 Pekerjaan dinding
Pekerjaan Plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan. Atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan plesteran sama dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan plesteran sama dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding.Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran, yaitu sebagai berikut:1) Mengayak pasir pasang yang akan digunakan. Tujuannya untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.2) Mengaduk Spesi sesuai dengan kebutuhan spesi sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
3) Menyiram pasangan dinding bata dengan air.4) Membuat kepala plesteran pada beberapa bagian.5) Melakukan plesteran permukaan dinding kemudian diratakan dengan sipatan.6) Setelah proses plesteran selesai dilakukan, dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.7) Apabila pengacian sudah kering, gosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.
Pekerjaan lantai yang dilakukan disini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan plint keramik, pekerjaan pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan kemarik homogenius.adapun proses pelaksanaan pekerjaan lantai yaitu sebagai berikut:1) Siangi permukaan tanah hingga jenuh2) Letakkan campuran beton lantai diatas permukaan tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.3) Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersama dengan konsultan pengawas. Setelah beton mengeras, dapat dipasang keramik.4) Menentukan siku darai ruang yang akan dipasang keramik.5) Sebelum keramik dipasang, keramik disiram atau direndam di dalam air terlebih dahulu.6) Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organik lainnya.7) lakukan adukan spesi sesuai dengan kebutuhan.8) Pasang titik patok disisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.9) Letakkan spesi adukan di atas lantai cor beton, kemudian ratakan.10) Letakkan keramik diadukan spesi dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata. Atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Adapun untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian. Selain itu, ketika pekerjaanlantai selesai dilakukan, tetapi harus tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesories dari pintu dan jendela seperti kunci tanam, handle jendela, handle pintu dan lain sebagainya.
Pekerjaan plafon dapat digunakan pada bangunan ruang tamu, kantor dan toilet. Pada Pembahasan ini, jenis plafon yang digunakan yaitu plafon gipsum. Rangka plafon menggunakan rangka besi hollow. Adapun untuk gudang tidak menggunakan plafon.Adapun cara pelaksanaan pemasangan plafon gypsum yaitu sebagai berikut:1) Memasang rangka hollow sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Biasanya pemasangan rangka plafon ini dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan ragka atap baja ringan.2) Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.3) Memasang alat bantu (scaffolding). Jika memungkinkan, Scaffolding yang digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
4) Memsaang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.5) Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan
Pada permukaan gypsum atau dinding luar dan dalam, harus dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat air. Namun terlebih dahulu membersihkan permukaan gypsum atau dinding dari kotoran, dinding-dinding juga harus diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan cat dasar.Bahan-bahan dari kayu, seperti lisplang, kusen, jendela dan pintu panel, dilakukan pengecatan dengan cat minyak. Sebelum dicat, permukaaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya diberi alkali, kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru dicat dengan cat minyak.Adapun bahan-bahan dari besi seperti untuk railing tangga, penutup besi, pagar dan lain sebagainya. Sebelum bahan-bahan tersebut di cat, permukaan bahan-bahantersebut dibersihkan terlebih dahulu, lalu diberi minyak cat kemudian dicat dengan cat dasar dan dilanjutkan dicat dengan cat minyak. Adapun jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipapemsadan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan keran air, floor drain, kloset, bak mandi, wastafel, roof drain, septic tank, sumur resapan, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.Pekerjaan pemsangan septic tank harus dilakukan sesuai standar. Tujuannya agar tidak mencemari air lingkungan. Selain itu, jarak septic tank dan sumur resapan minimal 10 meter dengan bangunan 1,5 meter, dan dengan sumur resepan air hujan 5 meter. Hal ini sesuai dengan SNI.
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal disingkat dengan istilah ME. Pekerjaan mekanikal berkaitan dengan alat mesin besar seperti lift, eskalator, AC, pemasangan pompa air dan sebagainya. Adapun pekerjaan elektrikal berkaiatan dengan instalasi listrik.Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan. Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan disekitar lokasi terdekat dengan area pekerjaan. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan material akibat benturan perangkat keras, sementara material lain disimpan di gudang tertutup.Teknis pelaksanaan pekerjaan ME sesuai dengan gambar desain, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal. Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten dibidangnya.Pada pekerjaan instalsi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum plesteran dan dinding serta pemsangan plafon. Instalsi stop kontak dan sakelar-sakelar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana. Setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop kontak dan sakelar terpasang, selanjutnya diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.Gambar 1.15. Pekerjaan Menanikal elektrikal
Pekerjaan atap yang dimaksud yaitu menggunakan rangka atap yang terdiri atas baja ringan. Pekerjaan atap dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang dengan sedemikian rupa sehingga kukuh dan rapi agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna. Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.Atap penutup terdiri atas atap genteng metal zincalume dengan tebal 0,35 mm dan atap spandek. Stelah itu, dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup. Kemudian talang jurainya dari genteng metal juga dipasang dengan ukuran dimensi disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Selain genteng dapat juga menggunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika. Namun tentu saja pemasangan meterial tersebut dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman dalam mengerjakannya.
Pekerjaan sarana luar bangunan yang dilakukan meliputi taman, pembuatan jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan dan pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga didapat hasil yang baik.