Minggu, 02 Agustus 2020

Estimasi Biaya Konstruksi >> Memahami Jenis-jenis Pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan dan Jembatan

Kompetensi Dasar: 


3.1 Memahami jenis – jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan 
4.1 Menyajikan unsur-unsur dan fungsi Pengelolaan pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan                   jembatan

Pertemuan 2 

Materi:
1.  Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Arsitektural


1. Pekerjaan Struktur

Setelah melakukan pekerjaan awal konstruksi, tahap selanjutnya adalah tahap pekerjaan struktur. Pada pekerjaan ini, harus sudah fokus pada pembuatan konstruksi bangunan gedung inti yang akan dibuat. Berikut beberapa tahapan pekerjaan struktur:

a. Pekerjaan Pondasi
Dalam proyek pembangunan gedung terdapat pekerjaan pondasi. Pada pembahasan ini, jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang. Tiang pancang (pile foundation) merupakan bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan atau mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi diatasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam (Hutami,2013)

Gambar 1.1 Pemasangan tiang pancang


Sebelum pemasangan tiang pancang (pemancangan) dilakukan, perlu dilakukan tes uji pembebanan (loading test). Jika tes uji beban tersebut sudah dilakukan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan maka dapat dilakukan pemancangan di lapangan. Tiang pancang yang banyak digunakan saat ini merupakan barang pabrikan sehingga sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan.

Adapun pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut:
1). Melakukan pengukuran kembali dengan teodolit untuk mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
2). Setelah didapat titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi atau kedudukan dari crane.



 Gambar 1.2 Cara pasang tiang pancang. (a) penempatan tiang pancang (b) pemukulan tiang pancang dan (c) lakukan pemukulan berulang hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.


3). Setelah dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya ( Centre line)
4). Jika tiang pancang telah pas (centre) maka selanjutnya tiang oancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering (PDA test) masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
5). Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil test calendering (PDA test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Cara mengetahui taing pancang telah mencapai tanah keras, yaitu jika dipukul hammer akan membalik.
6). Sisa tiang pancang yang muncul dipermukaan tanah dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat potong. Kemudian, besi dari tiang pancang yang muncul disambung ke balok sloof dan kolom.

Setelah pemasangan tiang pancang dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah pile cap, yaitu merupakan suatu cara utnuk mengikat pondasi taing pancang sebelum didirikan kolom dibagian atasnya.



Gambar 1.3 Pemasangan tiang pancang dan pile cap


b. Pekerjaan Sloof
Pengecoran sloof dapat dilakukan setelah pondasi pile cap selesai dilakukan. Pada dasarnya, pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan pondasi pelat setempat atau pondasi telapak. Pada awalnya, bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Kemudian dituangkan campuran beton. Campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton pondasi, misal mutu beton K-300. Perlu diingat, campuran beton tersebut telah dilakukan job mix design dan nilai slump test nya sesuai dengan spesifikasi teknis. dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

Gambar 1.4 Pengecoran sloof


c. Pekerjaan Cor beton Kolom.
Setelah pekerjaan sloof dilakukan, pekerjaan cor beton kolom dapat dilakukan. Berikut berbagai pekerjaan yang harus dilakukan saat cor beton kolom.

1. Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. misalnya besi yang digunakan yaitu besi diameter 19 sebagai tulangan utama dan besi diameter 10 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

2. Pembuatan bekisting 
Bekisting dibuat dari multiplek 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

3. Melakukan kontrol kualitas
Berikut dua kontrol kualitas yang dilakukan:
a. Kontrol kualitas pertama, yaitu kontrol kualitas sebelum dilakukan pengecoran. Kontrolnya meliputi kontrol kualitas terhadapa posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, dan posisi penempatan water stop.
b. Kontrol kualitas kedua, yaitu kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari concrete mixer truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama - sama dengan kontrol pengawas kemudian dibuatkan berita acara pengesahan kontrol kualitas.

4. Kegiatan pengecoran
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh.

5. Kegiatan Curing
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24jam) setelah pengecoran seleasi dilakukan. Caranya dengan dibasahi air dan dijaga atau dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.


    Gambar 1.5 Proses pelaksanaan pekerjaan cor kolom
  

d. Pekerjaan Cor Beton Balok dan Ring Balok
Pelaksanaan pekerjaan cor beton balok dan ring balok sama halnya dengan pelaksanaan pekerjaan kolom. Namun, pada pekerjaan cor beton balok dan ring balok, pengerjaan bekistingnya perlu ditambah dengan kayu dolken (ubar). Kayu ini berfungsi sebagai steger atau penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiring dengan pelaksanaan pelat lantai. Tulangan yang digunakan, pada proyek ini yaitu besi diameter 16 sebagai tulangan utama dan besi diameter 8 sebagai sengkang (begel)

   Gambar 1.6 Proses cor beton balok dan ring balok



e. Pekerjaan Cor Beton Pelat Lantai.
Proses pelaksanaan pekerjaan cor beton pelat lantai yaitu sebagai berikut:

1). Pekerjaan pengukuran dan bekisting
Pemasangan bekisting plat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang sebelumnya ada pada lantai bawah. Tujuan pengukuran ini untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut, maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasikan pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (scaffolding). Proses pemasangan begesting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.

2). Pekerjaan Pembesian
Faabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Stelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan pembesian pelat lantai. PAnjang penjangkaran dipasang 30 x diamter tilangan utama.

3). Leveling Pengecoran pelat lantai.
Supaya pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukkan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai dengan gambar desain.

4) Pekerjaan kontrol kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom.

5). Pekerjaan instalasi listrik
Pekerjaan instalasi listrik menggunakan pipa conduit diatas besi tulangan bagian bawah. Dalam hal ini, kabel dimasukkan ke dalam pipa conduit. Adapun untuk sambungan kabek dapat menggunakan T DOS dan sebagainya, serta membungkusnya dengan isolator.

6). Pengecoran Beton
Pengecoran dilakukan dengan ready mix truck yang dibantu dengan menggunakan concret pum. Dalam hal ini kabel dimasukkan ke dalam pipa conduit. Pengecoran dilakukan sekaligus dengan balok dan plat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran, dapat digunakan concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya, finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.

7). Pekerjaan curing (perawatan)
Sama halnya dengan pekerjaan kolom, curing dilakukan sehari stelah dilakukan pengecoran.


 Gambar 1.7 Pekerjaan cor pelat lantai






2. Pekerjaan Arsitektural

Setelah melakukan pekerjaan struktur, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan  arsitektural. Pekerjaan arsitektural dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut:

a. Pekerjaan Dinding
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu direndam didalam air sebentar. Adapun peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding, yaitu waterpass, sekop, ember, benang, sipatan, pacul, dan cetok.

Proses pengerjaan dinding bata:
1) membuat adukan spesi sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
2) Melakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata
3) membuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
4) bata yang akan dipasang harus tegak, datar, dan siku
5) Sebelum dipasang batu bata, basahi batu bata tersebut terlebih dahulu
6) Batu bata disatukan dengan menggunakan adukan spesi yang sudah disiapkan.
7) Melakukan pengukuran oleh surveyor dengan menggunakan waterpass. tujuannya untuk mengontrol pemasangan batu bata agar lurus dan tegak.


Gambar 1.8 Pekerjaan dinding



b. Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan. Atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan plesteran sama dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan plesteran sama dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding.
Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran, yaitu sebagai berikut:
1) Mengayak pasir pasang yang akan digunakan. Tujuannya untuk menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
2) Mengaduk Spesi sesuai dengan kebutuhan spesi sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
3) Menyiram pasangan dinding bata dengan air.
4) Membuat kepala plesteran pada beberapa bagian.
5) Melakukan plesteran permukaan dinding kemudian diratakan dengan sipatan.
6) Setelah proses plesteran selesai dilakukan, dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
7) Apabila pengacian sudah kering, gosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.


Gambar 1.9  Pekerjaan plesteran



c. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai yang dilakukan disini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan plint keramik, pekerjaan pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan kemarik homogenius.
adapun proses pelaksanaan pekerjaan lantai yaitu sebagai berikut:
1) Siangi permukaan tanah hingga jenuh
2) Letakkan campuran beton lantai diatas permukaan tanah. Campuran beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
3) Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersama dengan konsultan pengawas. Setelah beton mengeras, dapat dipasang keramik.
4) Menentukan siku darai ruang yang akan dipasang keramik.
5) Sebelum keramik dipasang, keramik disiram atau direndam di dalam air terlebih dahulu.
6) Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organik lainnya. 
7) lakukan adukan spesi sesuai dengan kebutuhan.
8) Pasang titik patok disisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
9) Letakkan spesi adukan di atas lantai cor beton, kemudian ratakan.
10) Letakkan keramik diadukan spesi dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul keramik agar tepat menempel.


Gambar 1.10  Pekerjaan lantai



d. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata. Atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Adapun untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian. Selain itu, ketika pekerjaanlantai selesai dilakukan, tetapi harus tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesories dari pintu dan jendela seperti kunci tanam, handle jendela, handle pintu dan lain sebagainya. 


Gambar 1.11 Pekerjaan pintu dan jendela



e. Pekerjaan Plafon
Pekerjaan plafon dapat digunakan pada bangunan ruang tamu, kantor dan toilet. Pada Pembahasan ini, jenis plafon yang digunakan yaitu plafon gipsum. Rangka plafon menggunakan rangka besi hollow. Adapun untuk gudang tidak menggunakan plafon.
Adapun cara pelaksanaan pemasangan plafon gypsum yaitu sebagai berikut:
1) Memasang rangka hollow sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Biasanya pemasangan rangka plafon ini dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan ragka atap baja ringan. 
2) Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
3) Memasang alat bantu (scaffolding). Jika memungkinkan, Scaffolding yang digunakan memiliki roda supaya tidak merusak keramik.
4) Memsaang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
5) Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan

 
Gambar 1.12 Pekerjaan plafon


f. Pekerjaan Pengecatan
Pada permukaan gypsum atau dinding luar dan dalam, harus dilakukan  pekerjaan pengecatan dengan cat air. Namun terlebih dahulu membersihkan permukaan gypsum atau dinding dari kotoran, dinding-dinding  juga harus diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan cat dasar.
Bahan-bahan dari kayu, seperti lisplang, kusen, jendela dan pintu panel, dilakukan pengecatan dengan cat minyak. Sebelum dicat, permukaaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya diberi alkali, kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru dicat dengan cat minyak.
Adapun bahan-bahan dari besi seperti untuk railing tangga, penutup besi, pagar dan lain sebagainya. Sebelum bahan-bahan tersebut di cat, permukaan bahan-bahantersebut dibersihkan terlebih dahulu, lalu diberi minyak cat kemudian dicat dengan cat dasar dan dilanjutkan dicat dengan cat minyak. Adapun jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Gambar 1.13 Pekerjaan pengecatan



g. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipapemsadan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan keran air, floor drain, kloset, bak mandi, wastafel, roof drain, septic tank, sumur resapan, dan lain sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.
Pekerjaan pemsangan septic tank harus dilakukan sesuai standar. Tujuannya agar tidak mencemari air lingkungan. Selain itu, jarak septic tank dan sumur resapan minimal 10 meter dengan bangunan 1,5 meter, dan dengan sumur resepan air hujan 5 meter. Hal ini sesuai dengan SNI.



Gambar 1.14. Pekerjaan Sanitasi



h. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal disingkat dengan istilah ME. Pekerjaan mekanikal berkaitan dengan alat mesin besar seperti lift, eskalator, AC, pemasangan pompa air dan sebagainya. Adapun pekerjaan elektrikal berkaiatan dengan instalasi listrik.
Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan. Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan disekitar lokasi terdekat dengan area pekerjaan. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan material akibat benturan perangkat keras, sementara material lain disimpan di gudang tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ME sesuai dengan gambar desain, Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal. Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten dibidangnya.
Pada pekerjaan instalsi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum plesteran dan dinding serta pemsangan plafon. Instalsi stop kontak dan sakelar-sakelar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada gambar-gambar rencana. Setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop kontak dan sakelar terpasang, selanjutnya diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Gambar 1.15. Pekerjaan Menanikal elektrikal



i. Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap yang dimaksud yaitu menggunakan rangka atap yang terdiri atas baja ringan. Pekerjaan atap dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang dengan sedemikian rupa sehingga kukuh dan rapi agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna. Dimensi rangka baja dan penempatannya disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Atap penutup terdiri atas atap genteng metal zincalume dengan tebal 0,35 mm dan atap spandek. Stelah itu, dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup. Kemudian talang jurainya dari genteng metal juga dipasang dengan ukuran dimensi disesuikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Selain genteng dapat juga menggunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika. Namun tentu saja pemasangan meterial tersebut dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman dalam mengerjakannya.


                                                               Gambar 1.16 Pekerjaan Atap



j. Pekerjaan Sarana Luar Bangunan
Pekerjaan sarana luar bangunan yang dilakukan meliputi taman, pembuatan jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan dan pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga didapat hasil yang baik. 

  Gambar 1.17 Pekerjaan pagar rumah






Tugas:
1. Buat Rangkuman tentang materi Pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektural. Kemudian tugas diupload di googleclassroom.

2. Buat 1 pertanyataan tentang materi Pekerjaan struktur dan Pekerjaan Arsitektural, tulis pada kolom komentar dibawah , jangan lupa beri nama, no absen dan kelas kalian!


Selamat Mengerjakan.








Sumber Materi:
Buku Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti SMK/MAK
Kelas XI
Penerbit Bumi Aksara


50 komentar:

  1. Silahkan membuat 1 pertanyaan tentang materi pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektural tulis pada kolom komentar.

    BalasHapus
  2. Bagaimana cara pelaksanaan plafon gypsum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara pelaksanaan plafon gypsum sudah ada di penjelasan materi diatas. Buat pertanyaan yang benar-benar belum kalian mengerti, kemudian akan kita bahas bersama.

      Hapus
    2. Di bagian pekerjaan sarana luar bangunan, tolong jelaskan pembagian ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga mendapatkan hasil yang baik?!

      Emilia Inka Destya (14)

      Hapus
  3. Apa perbedaan antara pembesian pada kolom dan pembesian pada pelat lantai? Jelaskan!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bentuk pembesian untuk kolom arahnya vertikal dan pembesian untuk plat lantai arahnya horisontal. dan semua pembesian baik kolom, balok dan plat harus menjadi satu kesatuan yang akan mempengaruhi kekuatan struktur.
      terima kasih.
      semoga bermanfaat

      Hapus
  4. Apa yang dimaksud dengan pondasi tiang pancang?serta jelaskan fungsinya!

    Nama : Nella Galuh
    Absen : 28

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penjelasan dan fungsi pondasi tiang pancang sudah ada di penjelasan materi di atas. dibaca lagi yaa..

      Hapus
    2. Apa saja macam macam atap bangunan ?


      Thoriq muhammad zidan
      XI DPIB 1
      Absen 34

      Hapus
    3. mungkin yang dimaksud adalah macam-macam bentuk atap yaa?
      Jenis Atap Rumah Berdasarkan Model
      1. Atap pelana
      2. Atap perisai
      3. Atap gergaji
      4. Atap datar
      5. Atap sandar
      6. Atap tenda
      7. Atap kubah


      Jenis Atap Berdasarkan Materi Bangunan
      Atap Genteng Tanah Liat
      Atap Genteng Beton
      Atap Beton Cor
      Atap Seng
      Atap Asbes
      Atap Canopy
      Atap Genteng Keramik
      Atap Genteng Kaca
      Atap Genteng Metal
      Atap Sirap
      Atap Genteng Aspal

      Hapus
    4. untuk lebih jelasnya tentang materi atap, akan ada mapel yang mempelajari tentang atap yaa..

      Hapus
  5. Mengapa pekerjaan pembesian dilakukan ditempat fabrikasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atta ihsan al amin
      XI DPIB 1

      Hapus
    2. agar tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya. jadi jika proses pembesian telah selesai, maka pembesian yang sudah dibentuk di tempat fabrikasi bisa dibawa ke tempat pekerjaan dan bisa langsung dirakit.

      Hapus
  6. Apa yang akan terjadi jika pojok pojok kolom diganti dengan pasangan batu bata atau batako apa resikonya ?

    BalasHapus
  7. Apa yang akan terjadi jika pojok pojok kolom diganti dengan pasangan batu bata atau batako apa resiko yang akan terjadi



    Moh faizin xi dpib 1 absen 22

    BalasHapus
    Balasan
    1. fungsi kolom adalah penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. maka jika kolom kita hilangkan atau diganti dengan pasangan batu bata atau batako biasa maka beban bangunan tidak bisa diteruskan ke pondasi sehingga bangunan akan roboh. tetapi jika pasangan bata ataupun batako tersebut kita pasang lebih besar dan tebal dari temboknya, maka pasangan bata ataupun batako tersebut juga bisa difungsikan sebagai kolom.

      Hapus
  8. Apa kelebihan menggunakan canopy atap girll alumunium dan canopy kaca mika jelaskan!

    BalasHapus
  9. karena canopy kaca mika bersifat trasparan, maka kelebihan dari canopy kaca mika adalah membuat ruangan menjadi lebih terang karena sinar matahari dapat masuk.

    BalasHapus
  10. Bagaimana memasang bata yang baik dan benar?



    Muhammad dani pradita
    XI DPIB 1
    26

    BalasHapus
  11. Apa kelebihan dari besi hollow pada pekerjaan plafon?jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. kelebihan besi hollow:
      1. tahan api
      2. anti rayap dan anti karat
      3. anti lapuk dan anti jamur
      4. lebih kuat daripada meterial kayu
      5. Cepat dalam proses pemasangan

      Hapus
  12. Sebelum dinding dipasang, kenapa batubata harus direndam air terlebih dahulu?





    Silsilia puspita.s
    XI DPIB 1
    33

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bata yang disiram biasanya hanya Bata merah yang terbuat dari tanah liat.

      Bata direndam dan disiram dulu karena bata merah cenderung meresap air kuat ini akan menyebabkan semen mortar pada saat pemasangan bata kering dengan cepat akibatnya semen kekurangan air untuk proses pengerasan dan akan gampang retak

      Hapus
  13. Dalam pekerjaan dinding,hal apa saja yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawaban sama dengan proses pengerjaan dinding bata, yang sudah ada di materi

      Hapus
  14. Sebelum dinding dipasang, kenapa batubata harus direndam air terlebih dahulu?





    Silsilia puspita.s
    XI DPIB 1
    33

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bata yang disiram biasanya hanya Bata merah yang terbuat dari tanah liat.

      Bata direndam dan disiram dulu karena bata merah cenderung meresap air kuat ini akan menyebabkan semen mortar pada saat pemasangan bata kering dengan cepat akibatnya semen kekurangan air untuk proses pengerasan dan akan gampang retak

      Hapus
  15. Bagaimana cara memasang rangka hollow?


    Muhamad Haqqul Yaqin
    XI DPIB 1
    25

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara Memasang besi hollow:
      1. Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di atas plafon harus sudah diselesaikan.
      2. Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis ketinggian plafon sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Anda dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
      3. Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing. Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.
      4. Teruskan pemasangan siku metal pada bagian dinding yang lain. Harap diperhatikan bahwa pada sudut dinding, siku metal sebaiknya dipasang saling tindih sepanjang 40 cm. Bentuk siku metal menjadi L di ujung dengan menggunakan gunting hollow. Kencangkan juga semua pada daerah metal yang bertindihan tersebut.
      5. Setelah siku metal terpasang, beri garis dengan pensil atau spidol untuk setiap 40 cm sebagai tanda bagi pemasangan metal furing atau hollow. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau bila ingin lebih longgar, maksimum 60cm. Semakin besar jarak metal furing atau hollow akan berisiko menghasilkan plafon yang tidak rata atau melengkung
      6. Potong metal furing sesuai dengan panjang yang direncanakan dan tempatkan di atas siku metal. Kencangkan dengan baut
      7. Rangka utama (main channel atau C channel) digantungkan pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis metal tersebut dengan menggunakan channel clamp
      8. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.

      sumber:
      https://andalan68.wordpress.com/2013/03/08/teknik-pemasangan-plafon-gypsum-bagian-pertama-rangka-metal/

      Hapus
  16. Apa fungsi besi hollow?


    Rangga ainu basil
    XI DPIB 1
    32

    BalasHapus
    Balasan
    1. fungsi besi hollow:
      Sebagai rangka plafon dan railing.
      Kebanyakan orang-orang kerap kali memilih besi ini untuk bahan pembuatan plafon maupun railing. Hal tersebut dikarenakan jenis hollow ini memiliki penampang yang sangat cocok jika diaplikasikan pada dua rangka tersebut.
      Pagar.
      Saat ini tidak trend lagi apabila membuat pagar menggunakan kayu, meskipun sebenarnya hasilnya akan lebih estetik. Namun, saat ini demi keamanan dan keawetan, banyak yang sudah beralih menggunakan bahan besi, dan salah satu jenis yang paling cocok adalah hollow.
      Furniture industrial.
      Warna dari besi ini yang hitam keabu-abuan ini sangat cocok dengan konsep furnitur industrial yang sedang marak akhir-akhir ini. Dengan warna-warna tersebut maka akan menghasilkan kesan produk yang elegan. Biasanya untuk produk ini dikombinasikan dengan besi siku agar mendapatkan produk yang memuaskan.

      sumber:
      https://www.pengelasan.net/besi-hollow

      Hapus
  17. Sebelum pemasangan keramik, kenapa keramik harus disiram atau direndam?


    Ahmad Restu Saputra
    XI DPIB 1
    03

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahap penting dalam rangkaian cara memasang keramik ini mengharuskan keramik untuk direndam dalam wadah berisi air beberapa saat hingga pori-pori keramik menyerap air. Selain untuk membuat keramik menjadi lebih lentur, air akan membantu mencegah keramik mudah lepas saat diaplikasikan ke lantai nantinya

      Hapus
  18. Mengapa harus membersihkan permukaan lantai terlebih dahulu sebelum keramik di pasang?

    BalasHapus
  19. Mengapa harus membersihkan permukaan lantai terlebih dahulu sebelum keramik di pasang?

    Agam Prayoga
    02
    XI DPIB 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lantai atau dinding yang akan dipasang keramik sebaiknya dibersihkan dari kerikil, batu, maupun kotoran agar tidak membuat rongga saat pemasangan.

      Hapus
  20. apakah tujuan diberinya alkali sebelum proses pengecatan menggunakan cat minyak?


    Destriana Alienda (11)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mencegah alkali (air garam dari semen) bereaksi dengan cat

      Hapus
  21. Pada bagian pekerjaan plafon, mengapa harus memperhatikan ruangan dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu?


    Dinda Ayu
    XI DPIB 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. agar dapat menghasilkan pemasangan plafon yang lurus, baik dilihat dari ketinggian plafon maupun dari bentuk plafon yang terpasang

      Hapus
  22. Kenapa pada pengecatan kusen jendela dan pintu harus menggunakan cat minyak?

    Emilia Inka Destya (14) XI Dpib 1

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cat dengan bahan dasar minyak dapat melindungi furniture (kusen jendela dan pintu)dari perubahan cuaca, panas maupun suhu. Cat dengan bahan dasar ini juga dapat dibersihkan dengan mudah atau dicuci.

      Hapus
  23. Apa itu pipa conduit?

    BARIROTUL AZIZAH(09)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pipa Conduit adalah sebuah pipa yang digunakan untuk melindungi kabel - kabel dari ganguan luar, seperti interperensi (noise), gangguan dari binatang - binatang kecil, suhu, dan sebagainya. Apabila ada benda jatuh tidak akan langsung mengenai kabel yang kemudian menyebabkan hubungan singkat (konsleting).

      Hapus
  24. Lebih unggul manakah pemasangan dinding dengan menggunakan batu bata dan batako?


    MUH. ALI SUFYAN

    XI DPIB 1 / 24

    BalasHapus
  25. Kelebihan bata merah:
    Mudah untuk di susun dan di pasang sehingga tidak memerlukan keahlian tertentu
    Mudah diangkut karena ukurannya yang kecil


    Kelebihan batako press:
    Ukurannya lebih besar daripada bata merah sehingga membutuhkan lebih sedikit batako dan material perekat saat pembangunan
    Ukurannya cenderung sama dan cetakannya lebih rapi dibandingkan bata merah
    Dengan ukuran yang lebih besar, maka akan menghemat waktu dan tenaga saat melakukan pembangunan
    Lebih mudah dipotong dengan rapi
    Kedap air sehingga meminimalisir perembesan air hujan
    Lebih ringan dibandingan bata merah (karena ada rongga di bagian tengah/dalam)
    Kekurangan batako press:

    Mudah terjadi retak
    Mudah dilubangi dan pecah karena terdapat rongga di bagian tengah/dalamnya
    Menyerap panas, sehingga membuat ruangan lebih panas saat musim panas
    Harganya cukup murah
    Tidak memerlukan perekat khusus (cukup semen dan pasir)
    Tahan panas sehingga melindungi bangunan lebih lama dari api.

    Kekurangan bata merah:
    Sulit membuat pasangan bata yang rapi
    Bahannya adalah bahan yang menyerap panas saat musim panas dan menyerap dingin saat musim dingin, sehingga suhu ruangan di dalamnya tidak stabil
    Cenderung boros dalam menggunakan material perekat
    Bata merah adalah material yang cukup berat sehingga menimbulkan beban lebih pada struktur bangunan

    Jadi kita tidak bisa menilai mana yang lebih unggul menngunakan batu bata atau batako, karena masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.

    sumber:
    https://www.sementigaroda.com/

    BalasHapus
  26. Apa tujuan dari memberi tiner pada cat minyak?
    Fikri nur hidayat

    BalasHapus
  27. untuk menurunkan tingkat kekentalan atau viskositas dari bahan-bahan yang akan diaplikasikan melalui medium kuas atau alat penyemprot

    BalasHapus