Kamis, 18 Juli 2019

EBK. KD 3.2 Prosedur Perhitungan Volume Pekerjaan Pada Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung


Mengenal Material Bangunan:

a. Material Pekerjaan Beton.
Untuk proyek kontrukdi, beton yang digunakan untuk pekerjaan pondasi, pilecap, sloof, balok, kolom dan lantai menggunakan beton ready mix dengan kualitas yang berbeda setiap betonnya sesuai dengan fungsinya pada bangunan. kualitas beton pada kolom umumnya lebih bagus dibandingkan dengan kualitas beton lainnya mengingat fungsinya yang sangat penting pada keseluruhan struktur bangunan. mutu beton yang banyak di jual dipasar, yakni mulai dari KB0, K175, K200, K225, hingga K450. semakin tinggi mutu beton, maka harganya juga semakin mahal.

b. Material penyusun beton adalah pasir, semen, krikil, dan besi.

c. Material penyusun dinding adalah: bata/batako/bata ringan dan campuran spesi ( semen dan pasir)

d. Material penutup lantai ada beberapa alternative, misalnya lantai dari marmer, granit, lantai kayu, dan penutup lanatai dari keramik. semakin banyaknya alternative pilihan menjadikan harga dari masing-masing jenis penutup lantai semakin bersaing dan bervariasi. pemilihan jenis dan ukuran keramik sebaiknya dibedakan berdasarkan fungsi ruang, misalnya untuk area kamar mandi, kamar tidur, teras ruang tamu, dan kemarik dapur. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kombinasi dan variasi yang cantic dan memberi kesen modern. 

e. Material pekerjaan atap genteng biasanya terbuat dari genting gelombang, asbes gelombang ataupun seng gelombang. Untuk pemasangan rangka atap bias digunakan rangka atap kayu maupun rangka atap baja ringan. 

Menghitung Volume Pekerjaan
Menghitung volume perkerjaan adalah langkah awal bagi kontraktor dalam menyusun Bill Of Quantity (BoQ) proyek konstruksi. Volume masing-masing pekerjaan diperoleh dari analilis dan perhitungan berdasarkan gambar tender yang dibeerikan oelh proyek. Dari perhitungan tersebut akan diketahui volume pada masing-masing pekerjaan dan juga item pekerjaan yang mudah dan tersulit dikerjaan. 
setelah menghitung volumenya, langkah selanjutnya adalah membuat analisis harga satuan untuk masing-masing item pekerjaan. Dalam perhitungan analisis harga satuan yang perlu dipertimbangkan adalah: harga material, man power (pekerja), ketersediaan material dalam jangka Panjang, sewa/beli alat berat yang dibutuhkan (tower crane, excavator, alat bor, dan perancah banguan.
Untuk memperlancar proses perhitungan, dibutuhkan gambar rencana. gambar rencana bangunan yang terdiri dari gambar bangunan setiap lantai, gambar potongan dari beberapa sisi banguan, detail masing-masing pekerjaan, schedule besi untuk balok, lantai, kolom, dinding sherwalll dan corewall, retaining wall, detail struktur, detai pintu dan jendela serta rencana ME dan plumbing.


Dalam setiap proyek, selalu ditemui gambar sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan

Di bagian ini akan diberikan penjelasan singkat  beberapa jenis gambar yang sering ditemui di lapangan/proyek, termasuk monitoring dan distribusinya :
  • for construction drawing
  • shop drawing
  • fabrication drawing
  • as built drawing

For Construction Drawing
Gambar ini dibuat dan diterbitkan oleh Konsultan Desain, sebagai acuan utama untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan

Gambar For Construction mempunyai ciri umum tidak harus mendetail dalam penggambarannya, namun harus mencakup keseluruhan lingkup pekerjaan, baik yang harus dilaksanakan.oleh Kontraktor pelaksana maupun oleh pihak lain (misal : instansi khusus atau Kontraktor Spesialis lain yang ditunjuk Owner) -- dan diberikan notasi yang jelas tentang lingkup pekerjaan yang terkait, baik pada gambar maupun dalam dokumen-dokumen pelelangan (kontrak)

Pada setiap set gambar For Construction, biasanya diberikan acuan Standard Drawing (Standar Detail) yang harus diikuti oleh Kontraktor dalam mengaplikasikan apa yang digambarkan oleh Konsultan Desain pada gambar For Construction.

Gambar ini pada umumnya didistribusikan dengan jalur :
Konsultan Desain ke Konsultan MK atau Owner, lalu dari Konsultan MK kepada Kontraktor

Gambar For Construction pada umumnya bersifat mengikat dengan kekuatan tertinggi apabila terjadi ketidaksesuaian antar dokumen kontrak, terutama pada jenis kontrak lump-sum (baik fixed price maupun fixed unit price)
-- kecuali dituliskan secara jelas urutan kekuatan dokumen yang berbeda pada kontrak yang ditandatangani bersama

Gambar For Construction juga bersifat dapat dijadikan dasar pelaksanaan dengan atau tanpa adanya Shop Drawing yang menjelaskan secara lebih detail, kecuali apabila dijelaskan secara khusus bahwa setiap For Construction harus dibuat Shop Drawing-nya dalam ketentuan perjanjian kerja


Shop Drawing
Shop Drawing merupakan gambar yang dibuat dan diterbitkan oleh Kontraktor dan diperiksa serta disahkan oleh Konsultan MK sebelum dapat dipakai sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Gambar ini dibuat karena beberapa kondisi :

  • sebagai gambar pendetail untuk memperjelas atas apa yang tertuang dalam gambar For Construction
  • sebagai gambar kerja yang memuat informasi kondisi aktual lapangan, yang belum tetuang dalam gambar For Construction
  • apabila terdapat modifikasi atau perubahan atau penambahan atau pengurangan suatu pekerjaan atau bagian pekerjaan, atas persetujuan atau perintah Konsultan MK atau Owner
  • apabila terdapat modifikasi atau perubahan yang diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan MK atau Owner, untuk menyesuaikan tingkat kesulitan pelaksanaan, kondisi di lokasi proyek maupun metoda khusus yang ditawarkan oleh Kontraktor

Yang harus diketahui dan diperhatikan oleh setiap engineer Kontraktor adalah bahwa Shop Drawing bersifat terikat mutlak pada gambar For Construction, dalam arti tidak dapat menghilangkan atau mengubah apa yang tertuang dalam gambar For Construction tanpa adanya perintah atau persetujuan tertulis dari Konsultan MK, yang dituangkan dalam Site Instruction

Jadi apabila Kontraktor membuat Shop Drawing dengan menyalahi apa yang tertuang dalam gambar For Construction (misal mengganti atau menghilangkan elemen pekerjaan tertentu), tanpa ada dasar Site Instruction yang mendukungnya, maka tetap berkewajiban dan dapat dituntut untuk melaksanakan elemen yang diganti atau dihilangkan tersebut sesuai apa yang tertuang dalam For Construction, walaupun Shop Drawing yang dibuat sudah direview dan ditandatangani oleh Konsultan MK

As Built Drawing

As Built Drawing merupakan gambar akhir yang berupa gambar seluruh pekerjaan yang terlaksana, sesuai dengan penempatan aktualnya termasuk penyimpangan atau perubahan yang terjadi atas letak maupun ukuran maupun spesifikasi yang dilaksanakan dari gambar For Construction

Gambar ini nantinya menjadi acuan dalam perawatan dan pemeliharaan serta perbaikan apabila terjadi kerusakan, dan juga menjadi acuan utama apabila di kemudian hari Owner bermaksud membongkar atau menambah atau memodifikasi bangunan serta fasitas dan instalasi yang ada -- sehingga pembuatan As Built Drawing haruslah sesuai dengan kondisi aktual terpasang
Bagan Alir Sederhana
Monitoring dan Dokumentasi Gambar di Lapangan
(For Construction dan Shop Drawing)


 Urut-urutan pekerjaan konstruksi bangunan gedung secara garis besar adalah sebagai berikut:
Prosedur perhitungan volume pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung
Pada perhitungan bangunan dan masing-masing jenis pekerjaan, cara perhitungan volumenya berbeda tergantung bentuknya, tetapi rumus dasar yang digunkan tetaplah sama yaitu menggunakan rumus matematika, seperti luas, keliling, dan volume. Untuk volume satuan dihitung dengan buah atau unit yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi satu kesatuan.
1.     Pengertian volume pekerjaan
2.     Uraian volume pekerjaan
3.     Rumus perhitungan volume
4.     Rekapitulasi perhitungan volume pekerjaan
Rumus volume:
a)    Menghitung Volume Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Kita akan mulai menghitung volume galian pondasi. Coba Anda perhatikan gambar denah, detail pondasi, dan potongan memanjang.
Rumus :
Volume = luas penampang galian x panjang galian.
b)    Menghitung Volume Pasangan Pondasi Batu Kosong (tebal 20 cm)
Rumus : Volume = luas penampang x panjang pasangan
c)     Menghitung Volume Pasangan Pondasi Batu
Perhatikan gambar detail pondasi
Rumus : Volume = luas penampang pondasi x panjang pasangan
d)    Menghitung Volume urugan tanah pondasi
Rumus = Galian tanah pondasi - (pasangan pondasi + pasangan pondasi batu kosong)
e)     Menghitung Volume Pekerjaan Sloof 15/20 Cm
Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Panjang Sloff
Menghitung Volume Pekerjaan Kolom, 12/20 Cm
Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Tinggi kolom
Menghitung Volume Pekerjaan Ring Balk 12/20 Cm
Rumus : Volume = Luas Penampang x Total Panjang Ring Balk
Menghitung Volume Pekerjaan Tangga Beton
Rumus: Volume = luas tangga x tebal tangga
 Menghitung Volume Pekerjaan Plat Lantai 2 (tebal 12 cm)
Rumus : Luas lantai x tebal lantai beton
Menghitung volume pek. pasangan bata merah
Volume pekerjaan pasangan dinding = Luas pasangan dinding - luas kusen pintu dan jendela.
f)      Menghitung volume pek. plesteran tebal 2 cm
Volume pekerjaan plesteran = 2 x luas pasangan dinding = 615.72 M2
Menghitung volume pek. acian semen
Volume pekerjaan acian = pekerjaan plesteran = 615.72 M2
g)     Menghitung volume pek. pasangan keramik dinding k. mandi
Volume pekerjaan pasangan dinding keramik k mandi = keliling k. mandi x tinggi pasangan
h)     Menghitung volume pek. pasangan keramik dinding dapur
Volume pasangan dinding dapur = luas pasangan = panjang x tinggi 





sumber: 
Buku menghitung biaya bangunan, Rio Manullang, 2018
https://lauwtjunnji.weebly.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar