Minggu, 21 April 2019

Soal Utilitas Bangunan

Tugas untuk hari Senin, 22 April 2019
Kelas XI KGSP
Kerjakan di kertas HVS dan dikumpulkan di Ruang Bengkel Bangunan

Soal Latihan Teori

1. Apa yang dimaksud dengan Utilitas?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan system Plambing?
3. Sebutkan 4 jenis system peralatan plumbing!
4. Apa saja yang harus diperhatikan pada saat kita memilih bahan plambing?
5. Sebutakan macam-macam air sesuai dengan kebutuhannya!
6. Sebutkan jumlah kebutuhan air pada Tiap-tiap banguanan di bawah ini!
    a. Sekolahan

    b. Apartemen

    c. Kantor
    d. Hotel

    e. Rumah sakit umum

    f. Restoran

    g. Airprt
    h. Rumah tinggal
7. Jelaskan 2 system pemipaan plambing!
8. Sebutkan macam-macam alat pemipaan plambing!
9. Suatu bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan berlantai 15 dengan luas 1.600 m2/lantai, dan dihuni oleh karyawan yang diasumsikan 6-8 m2//orang. Kebutuhan kloset, wastafel dan urinal pada bangunan tersebut, sesuai dengan table 1.3 no. 5. Jumlah karyawan perlantai = 1.600 m2 : (6 -8) m2/orang = 230 orang, yang terdiri dari karyawan pria = 120 orang dan karyawan wanita = 110 orang.
Hitunglah kebutuhan Closet, Urinoir dan wastafel!
10. Jelaskan yang dimaksud dengan Sistem Pencahayaan/Penerangan Buatan!




UTILITAS BANGUNAN - PENCAHAYAAN

Bahan Ajar untuk hari Senin, 22 April 2019
Kelas XI KGSP


PENERANGAN/PENCAHAYAAN

1.  Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis yang terletak digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam bangunan  adalah sebagai berikut:
a.    Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b.   Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang
c.    Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.
2.   Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan  listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

2.1.      Sistem Pencahayaan/Penerangan Buatan
Daya penerangan yang masuk dalam panel-panel pembagi (Sub Panel) dibagi dalam 2 bagian:
a.    Pencahayaan/daya yang langsung: Pencahayaan yang berupa titik-titik lampu penerangan.Peletakan lampu penerangan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan pencahayaan yang baik, memenuhi syarat yang diminta dan merata. Selain itu harus diatur posisinya terhadap letak-letak diffuser AC, sprinkler, fiere alarm, smoke detector, speaker dan lain-lain.
b.   Daya yang tidak langsung daya ini digunakan untuk menghidupkan alat-alat tertentu seperti computer dan mesin ketik



 Untuk Pengguanaan

Pencahayaan
AC
(Watt/m2)
Lain-Lain (Watt/m2)
Auditorium
-       T. duduk (umum)
-       Panggung
Wisma Seni
Bank
Kafetaria
Gereja
Daerah Komputer
Toko serba ada
-       Basemen
-       Lantai dasar
-       Lantai tingkat
Rumah susun
-       0-270 m2
-       271- 13.000 m2
-       13.000 m2 keatas
Gedung parkir
Rumah sakit
Hotel
-       Loby
-       Kamar
Bangunan industry
Laboratorium
Perpustakaan
Pusat Kesehatan
Motel                                        `
Bangunan kantor
Restoran
Sekolah
Pertokoan
-       Salon
-       Pakaian
-       Apotik
-       Sepatu
Pergudangan

9 – 22,5
180 – 360
35 – 55
22,5 – 55
27 – 45
13,5 – 27
7 – 55

35 – 55
22,5 – 40
18 – 35

27
18
9
4,5
18 – 27

55 – 72
9 – 22,5
13,5 – 22,5
27 – 45
22,5 – 40
22,5 – 36
9 – 22,5
22,5 – 36
13,5 – 22,5
18 – 36

27 – 45
18 – 45
27
27
2 - 9


100-180
-
45-65
45-65
55-90
45-65
110-180

-
45-65
-

-
-
-
-
45-65

45-75
27-45
-
55-90
45-65
36-65
55-90
36-65
55-90
32-45

45-80
-
-
-
-



-
2,25
4,50
18
4,50
4,50
13,50

13,50
9
4,50

4,50
2,25
1
1
9

4,5
4,5
9
45-180
4,5
13,5
2
18
2
13,5

9
4,5
4,5
4,5
2




Untuk mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-langit diperlukan suatu system penempatan dan penggunaan alat cahaya (penerangan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaan ruangan tersebut). Juga diperhatikan tinggi rendahnya langit-langit dan peralatan lainnya

Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan ruangan perlu diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain, seperti tangga, toilet, ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar, halaman dan tempat parker.


UTILITAS BANGUNAN

Bahan Ajar untuk Hari Senin, 22 April 2019

Kelas XI KGSP

UTILITAS BANGUNAN


Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam bangunan.

Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.



Perancangan utilitas tersebut terdiri dari :



A.   PERANCANGAN  SISTEM PLAMBING

         Sistem peralatan plambing adalah suatu system penyedian atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.

1.   Jenis Peralatan Plambing

Peralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam suatu kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunan


Perlaatan tersebut terdiri dari

a.    Peralatan untuk penyedian air bersih

b.   Peralatan untuk penyedian air panas

c.    Peralatan untuk pembuangan air kotor

d.   Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan.



2.   Syarat-Sayarat dan mutu bahan bangunan

Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan syarat-syarat dari bahan plambing yaitu:

a.    Tidak menimbulkan bahaya kesehatan

b.   Tidak menimbulkan gannguan suara

c.    Tidak menimbulkan radiasi

d.   Tidak merusak perlengkapan bangunan

e.    Instalasi harus kuat dan bersih


Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a.    Daya tahan harus lama minimal 30 tahun

b.   Permukaan harus halus dan tahan air

c.    Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran pada bahan-bahan yang dimaksud

d.   Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain

e.    Mudah memeliharanya

f.     Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku


Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga (untuk air panasa). Ukuran yang sering digunakan mulai dari diameter ½” sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi.

Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari system pembuangan dari instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir, bidet, beth tub, shower.


3.   Air

Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih (dingin atau Panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus).

Syarat-syarat fisik air minum:

a.    Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa

b.   Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajad Celsius

c.    Memenuhi syarat kesehatan



Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya dengan fasilitas bangunan.

Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:

a.    Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi, buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan, tangan, cuci perlatan dan untuk proses seperti industry

b.   Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam renang, air mancur taman

c.    Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler

Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya. Besar kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan manusia dihitung rata-rata perorang per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk kegiatan manusia tersebut.

Tabel Kebutuhan air menurut tipe bangunan


TIPE BANGUNAN

LITER/HARI
Sekolahan
Sekolahan+Kafetaria
Apartemen
Kantor
Taman Umum
Taman dan shower
Kolam renang
Apartemen mewah
Rumah susun
Hotel
Pabrik
Rumah sakit umum
Rumah perawat
Restoran
Dapur hotel
Motel
Drive in Pertokoan
Servis station
Airprt
Gereja
Rumah tinggal
57
95
133
57-125
19
38
38
570/unit
152/unit
380/kamar
95
570/unit
285/unit
95
38
190/tmpt tidur
19/mobil
38
11-19/penumpang
19-26/tmpt duduk
150-285




     4. System pemipaan plambing

Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk mengalirkan air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua cara pengaturan air yaitu system horizontal dan system Vertikal.





   
 4.1. Sistem Horizontal

           adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat

Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal yaitu sebagai berikut:

a.    Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir

Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efesien, dan kerugiannnya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin kecil daya pancarnya.

b.   Pemipaan yang melingkar/membentuk ring

Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal kekuatan daya pancar air kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang sama

   
4.2. Sestim Vertikal

Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertical banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinngi. Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami pemadaman.

Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan system gravitasi/diturunkan secara lansung.



5.   Air Panas

Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel, apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu system plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya panasnya tidak terbuang.

Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

a.    Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yang dipanaskan.

b.   Pemanas air listrik

c.    Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap bangunan untuk mendapatkan panas matahari.



6.   Penyimpanan Air Bersih

Air bersih dapat disimpan dalam ground reservoir dan tangki air. Tangki  air adalah tangki kedua dari tempat penampungan air yang diletakkan di atas bangunan, yang terbuat dari fibre glass atau plat-plat baja terdiri dari komponen plat yang disusun.


7.   Air Buangan/Air Kotor

Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya.

a.    Air buangan bekas mencuci, mandi  dan lai-lainnya.

b.   Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran

c.    Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan.

d.   Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik.

      Pipa-pipa yang digunakan dalam ukuran besar mulai dari diameter 3”, sampai dengan 6” dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan pengaliran.

7.1.      Sistem Pembuangan Air Kotor/Air Bekas

Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian pakain, kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam cucian lainnya.





1.   Air Limbah

Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.

Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan.


a.   Air Limbah khusus

    Air limbah khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel, rumah sakit dan laboratorium.


b.   Air hujan

      Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical dengan deameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:

Diameter
(inci)
Luasan Atap
(m2)
Volume
(liter/menit
3 (7,62 cm)
4(10,16 cm)
5(12,70 cm)
6(15,24 cm)
8
s.d.-180
385
698
1135
2445
255
547
990
1610
3470



Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air hujan dapat dicari dengan cara sebagai berikut.

         Contoh Soal

Luas atap = 1.200m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500 mm/m2/jam=  5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 1.200 m2 x 5-8 liter/menit = 6.000 – 9600 linakuter/menit.

Luas atap 1.200m2 dalam table paling efesien menggunakan diameter 6” dengan kapasitas +/- 1.610 liter/menit. Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6” = 8.000 : 1.610 = 5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.



Kebutuhan Peralatan Plambing



1.   Suatu bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan berlantai 15 dengan luas 1.400 m2/lantai, dan dihuni oleh karyawan yang diasumsikan 6-8 m2//orang. Kebutuhan kloset, wastafel dan urinal pada bangunan tersebut, sesuai dengan table 1.3 no. 5. Jumlah karyawan perlantai = 1.400 m2 : (6 -8) m2/orang = 200 orang, yang terdiri dari karyawan pria = 110 orang dan karyawan wanita = 90 orang.



Sesuai dengan table tersebut kebutuhan:

Kloset karyawan pria untuk 110 orang        = 5 buah

Kloset karyawan wanita untuk 90 orang      = 5 buah

Wastafel karyawan pria untuk 110 orang    = 5 buah

Wastafel karyawan wanita untuk 90 orang  = 4 buah

Urenal karyawan pria = kloset                     = 5 buah





Tabel 3. Jumlah Kebutuhan Peralatan Untuk Plambing
Jumlah kloset, wastafel, dan urenal tersebut merupakan kebutuhan peralatan plambing untuk setiap lantai.


No

Tipe Bangunan

Closet

Urinoir

Wastafel

1.




2.










3.













4.








5.   












6.









7.


Gedung pertemuan, R. Rapat, Tempat Ibadah

Auditorium, Convention hall, Bioskop








Asrama, Sekolahan, Kampus











Pab Rumah Sakit
Perawat
Kamar Pasien
R.Tunggu + Karyawan




Bangunan Umum
(Kantor dan sebagainya)
Auditorium, Convention hall, Bioskop






Sekolah
- Dasar








- Lanjutan rik

Setiap 150 Wanita  1 bh
Setiap 300 Pria  1 bh

  
1-100 org perlu 1 bh
101-200 org perlu 2 bh
201-400 org perlu 3 bh
Diatas 400 org 4 bh
Setiap 500 pria perlu 1 bh
Setiap 300 wanita perlu 1 bh

Setiap 8 wanita perlu 1 bh
Setiap 10 pria perlu 1 bh
1-10 org perlu 1 bh
11-25 org perlu 2 bh
26-50 org perlu 3 bh
51-75 org perlu 4 bh
76-100 org perlu 5 bh
Di atas 100 org
Setiap 30 pria/wanita 1 bh
  
Setiap 8 pasien  1 bh
Setiap Kamar  1 bh
Sama dengan kebutuhan bangunan umum.




1-15 org perlu 1 bh
16-35 org perlu 2 bh
36-55 org perlu 3 bh
56-80 org perlu 4 bh
81-110 org perlu 5 bh
111-150 org perlu 6 bh
Di atas 150 org
Setiap tambahan 40 org perlu 1 bh


Setiap 30 anak laki-laki perlu 1 bh
Setiap 25 anak perempuan perlu 1 bh.





Setiap 40 anak laki-laki perlu 1 bh.
Setiap 30 anak perempuan perlu 1 bh.

Setiap 300 Sebanyak 1 bh



1-200 org  1 bh
201-400 org 2 bh
401-600 org 3 bh
Di atas 600 org
Setiap 300 pria perlu 1 bh



Setiap 8 pria 1 bh












 1-30 org  1 bh
31-80 org 2 bh
81-160 org 3 bh
161-240 org 4 bh
Di atas 50 org
Setiap 50 org 1 bh

Sama dengan jumlah closet pria










Setiap 8 pria 1 bh








Setiap 40 anak laki-laki perlu 1 buah
Sama dengan jumlah closet



1-200 org 1 bh
201-400 org 2 bh
401-750 org 3 bh
Di atas 750 org
Setiap 500 org perlu 1 bh



Setiap 12 org perlu 1 
Setiap 10 orang perlu 1 bh
Di atas 100 org
Setiap 15 org perlu 1 bh.







Setiap 10 pasien perlu 1 bh.
Setiap kamar 1 bh




  
1-15 org 1 bh
16-35 org 2 bh
36-60 org 3 bh
61-90 org 4 bh
91-125 org 5 bh
Di atas 125 org
Setiap tambahan 45 org perlu 1 bh

Setiap 35 anak laki-laki perlu 1 bh
Setiap 35 anak perempuan perlu 1 bh.