Minggu, 21 April 2019

UTILITAS BANGUNAN - PENCAHAYAAN

Bahan Ajar untuk hari Senin, 22 April 2019
Kelas XI KGSP


PENERANGAN/PENCAHAYAAN

1.  Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis yang terletak digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam bangunan  adalah sebagai berikut:
a.    Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b.   Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang
c.    Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.
2.   Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan  listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

2.1.      Sistem Pencahayaan/Penerangan Buatan
Daya penerangan yang masuk dalam panel-panel pembagi (Sub Panel) dibagi dalam 2 bagian:
a.    Pencahayaan/daya yang langsung: Pencahayaan yang berupa titik-titik lampu penerangan.Peletakan lampu penerangan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan pencahayaan yang baik, memenuhi syarat yang diminta dan merata. Selain itu harus diatur posisinya terhadap letak-letak diffuser AC, sprinkler, fiere alarm, smoke detector, speaker dan lain-lain.
b.   Daya yang tidak langsung daya ini digunakan untuk menghidupkan alat-alat tertentu seperti computer dan mesin ketik



 Untuk Pengguanaan

Pencahayaan
AC
(Watt/m2)
Lain-Lain (Watt/m2)
Auditorium
-       T. duduk (umum)
-       Panggung
Wisma Seni
Bank
Kafetaria
Gereja
Daerah Komputer
Toko serba ada
-       Basemen
-       Lantai dasar
-       Lantai tingkat
Rumah susun
-       0-270 m2
-       271- 13.000 m2
-       13.000 m2 keatas
Gedung parkir
Rumah sakit
Hotel
-       Loby
-       Kamar
Bangunan industry
Laboratorium
Perpustakaan
Pusat Kesehatan
Motel                                        `
Bangunan kantor
Restoran
Sekolah
Pertokoan
-       Salon
-       Pakaian
-       Apotik
-       Sepatu
Pergudangan

9 – 22,5
180 – 360
35 – 55
22,5 – 55
27 – 45
13,5 – 27
7 – 55

35 – 55
22,5 – 40
18 – 35

27
18
9
4,5
18 – 27

55 – 72
9 – 22,5
13,5 – 22,5
27 – 45
22,5 – 40
22,5 – 36
9 – 22,5
22,5 – 36
13,5 – 22,5
18 – 36

27 – 45
18 – 45
27
27
2 - 9


100-180
-
45-65
45-65
55-90
45-65
110-180

-
45-65
-

-
-
-
-
45-65

45-75
27-45
-
55-90
45-65
36-65
55-90
36-65
55-90
32-45

45-80
-
-
-
-



-
2,25
4,50
18
4,50
4,50
13,50

13,50
9
4,50

4,50
2,25
1
1
9

4,5
4,5
9
45-180
4,5
13,5
2
18
2
13,5

9
4,5
4,5
4,5
2




Untuk mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-langit diperlukan suatu system penempatan dan penggunaan alat cahaya (penerangan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaan ruangan tersebut). Juga diperhatikan tinggi rendahnya langit-langit dan peralatan lainnya

Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan ruangan perlu diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain, seperti tangga, toilet, ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar, halaman dan tempat parker.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar